CERPEN
PKN
SEPAKBOLA
SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA

Disusun Oleh:
Nama :
Erian Sutantio
NPM : 39411210
Kelas : 1 ID 06
Fakultas/Jurusan
: Teknologi Industri/Teknik
Industri
Jenjang :
S1
Mata Kuliah : Pkn
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2012
Sepakbola sebagai alat Pemersatu
Bangsa
Insan
sepakbola di tanah air sangat berharap tim nasional dapat meraih gelar kembali sebagai
obat atas penyakit miskin gelar dan prestasi di berbagai ajang kejuaraan
regional maupun internasional. Medali emas yang berhasil diraih adalah 21 tahun
yang lalu tepatnya di tahun 1991 di Manila jadi sudah barang tentu kerinduan
itu sangat menggelora di seluruh dada insan pecinta olahraga ini.
Sebagai
sebuah negara yang memiliki level kompetisi yang teratur dengan jumlah klub
peserta yang mencapai ratusan, wajarlah bila target tersebut didengungkan sejak
sekarang ini. Keberhasilan Profesor Djohar Arifin Husein duduk di kursi ketua
umum menjadikan Indonesia dapat terbebas dari ancaman sanksi FIFA.
Sepakbola
juga sudah merupakan bahasa universal dan menyatukan bangsa ini yang terdiri
dari beragam suku, bahasa, adat-istiadat. Semboyan "Bhineka Tunggal
Ika" sangat tercermin dalam timnas sepakbola kita. Ada Ismed Sofyan dari
Nanggroe Aceh Darusallam, Markus Horison anak Medan, Ferryl Rotinsulu dari
Sulawesi yang bermain di Sriwijaya FC Palembang, hingga Boaz Salossa dari
Papua. Ada semangat nasionalisme ketika mereka bertanding melawan tim negara
lain demi mengharumkan nama bangsa di tingkat regional hingga internasional.
Melihat
timnas bertanding adalah melihat negeri ini berjuang dalam menghadapi sebuah
tantangan yang harus ditaklukan. Kebersamaan tim dalam bekerja sama, stamina
yang harus fit dan mampu bertanding dalam waktu 2x 45 menit dengan tempo tinggi
dan spartan. Keegoisan yang harus dipinggirkan oleh setiap pemain hingga mental
yang pantang menyerah sebagaimana nenek moyang kita dahulu menjelajah dunia dan
mengukir bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar dan disegani di dunia ini.
Bangsa kita
yang sedang berjuang dalam menghadapi persoalan ekonomi dimana harga-harga
kebutuhan pokok meningkat, daya beli masyarakat yang menurun, laju inflasi yang
masih tinggi, pengangguran yang meningkat karena lapangan pekerjaan yang
terbatas, korupsi yang tinggi oleh para pejabat dan pelaku proyek pembangunan,
hukum yang diperjualbelikan, petani yang kekurangan pupuk dan sebagainya.
Akibatnya manusia Indonesia menjadi manusia-manusia yang memiliki tingkat beban
pikiran atau stress yang tinggi. Fisiologis tubuh juga menjadi terganggu, daya
tahan tubuh menurun dan gampang terserang berbagai penyakit seperti mudah
marah, darah tinggi dan kencing manis.
Salah satu solusi menghadapi
persoalan ini adalah adanya hiburan yang dapat merilekskan pikiran tersebut.
Disinilah sepakbola memegang peranan yang tidak dapat dianggap sepele. Mengapa?
Karena sepakbola adalah olahraga yang paling populer di negeri ini dan hampir
seluruh penduduknya mengenal dan menyukai olahraga sepakbola. Hal ini juga
sudah terbukti ketika timnas berhasil melaju ke partai final AFF Cup Desember
2010 dan SEA GAMES 2011 yang lalu hampir seluruh masyarakat memakai atribut
timnas. Para pedagang kaki lima yang menjual kaus timnas diserbu oleh anak-anak
sehingga pendapatannya meningkat. Efek ini kemudian berlanjut ke hulu kepada
pabrik yang membuat kain bahan baku sampai kepada industri garmen yang menjahit
agar dapat dipakai.
Memperoleh Keuntungan
Memperoleh Keuntungan
Para
pedagang dan pengusaha kedai kopi di tingkat masyarakat bawah sampai kepada
pengelola cafe-cafe di mall atau hotel berbintang nan mewah memperoleh
keuntungan yang relatif besar karena adanya acara nonton bareng. Makanan
seperti mie goreng, teh manis, kopi laris manis dibandingkan dengan hari-hari
biasa. Masyarakat pun rela mengantri kepanasan sampai berhari-hari demi memperoleh
tiket menonton secara langsung di stadion Gelora Bung Karno di Jakarta.
Timnas juga
membuktikan bahwa bangsa kita mempunyai daya saing yang tinggi kepada negara
lain. Keberhasilan mengalahkan tim Thailand menjungkir balikkan prediksi yang
mengatakan Indonesia tidak akan pernah mampu menang melawan tim dari negeri
gajah putih yang mempunyai skill lebih tinggi. Ini kemudian menjadi motivasi
bagi seluruh warganya bahwa di dalam menghadapi persoalan kehidupan jika ada
kerja keras, kemauan dan sikap pantang menyerah maka akan menghasilkan
kemenangan. Anggapan sebagai bangsa yang lemah, loyo, mengeluh, selalu kalah
dibuktikan tidak benar oleh timnas sepakbola. Seandainya kita semua memiliki
semangat juang yang tinggi, persatuan dan kesatuan yang tinggi, pantang
menyerah maka optimis kita akan menjadi bangsa yang maju di ASEAN dan juga di
dunia internasional dalam bidang politik, ekonomi, perdagangan, pendidikan,
kesehatan, keamanan, pertahanan, pariwisata, pertanian, budaya dan seni.
Kita sudah
bosan dengan kemiskinan prestasi dan membutuhkan energi baru berupa gelar
juara. Dukungan lewat nyanyian yel-yel
diharapkan mampu membakar semangat juang para pemain dan seluruh official.
Sepakbola
adalah miniatur dari negeri yang kaya raya ini, bahasa yang mudah dimengerti
oleh setiap warganya, penawar dahaga dalam kehausan persoalan hidup,
kreativitas dari aturan baku, hingga sumber penggerak ekonomi yang masih
jalannya tersendat-sendat. Sepakbola juga adalah ajang pembuktian seorang
akademisi dari kampus universitas menerapkan ilmunya.
Intinya
adalah sepakbola merupakan cerminan dari bangsa Indonesia itu sendiri yang
memerlukan persiapan yang terprogram, terarah, terukur untuk sebuah prestasi
yang mulia. Bukan sebagai sarana pertengkaran, mencari dukungan politik, menang
sendiri. Jaya Indonesiaku!!***
Cerpen PKN "Sepakbola sebagai alat pemersatu bangsa"
Reviewed by Erian Sutantio
on
May 24, 2012
Rating:
No comments: