TUGAS MATA KULIAH
Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan
Disusun Oleh :
Kelompok : 3 (Tiga)
Nama / NPM :
1. Dede Ryana / 31411798
2. Erian
Sutantio / 39411210
3. Muhammad
Sidik / 34411982
Tugas : Ilmu Teknologi dan
Pengetahuan Lingkungan
Nilai :
Paraf Dosen :
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
BEKASI
2014
A.
Keberlanjutan Pembangunan
Pembangunan yang sekarang sedang
marak adalah pembangunan yang hanya bersifat sementara. Dengan tuntutan
globalisasi, Indonesia mengikuti perkembangan jaman tanpa melihat prospek
kedepan. Perkembangan masyarakat yang serba instan dan asal jadi, budaya
konsumtif telah mendarah daging pada sebagian besar masyarakat Indonesia.
Sedang sebenarnya, hakikat pembangunan adalah pembangunan yang berkelanjutan
yang tidak parsial, instan dan pembangunan kulit. Maka, dengan adanya konsep Sustainable
Development yang kemudian disebut SD akan berusaha memberikan wacana baru
mengenai pentingnya melestarikan lingkungan alam demi masa depan, generasi yang
akan datang. “Pembangunan yang memenuhi kebutuhan sekarang tanpa
mengkompromikan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka
sendiri.”
Pengertian Sustainable Development Wikipedia : Pembangunan berkelanjutan
adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dan sebagainya)
yang berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan
kebutuhan generasi masa depan”. Menurut Brundtland Report
dari PBB, 1987 Pembangunan
berkelanjutan adalah terjemahan dari Bahasa Inggris sustainabel development.
Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan
adalah bagaimana memperbaiki kehancuran. Laporan dari KTT Dunia 2005, yang menjabarkan pembangunan berkelanjutan
sebagai terdiri dari tiga tiang utama (ekonomi, sosial, dan lingkungan) yang
saling bergantung dan memperkuat. Dengan demikian “pembangunan tidak hanya
dipahami sebagai pembangunan ekonomi, namun juga sebagai alat untuk mencapai
kepuasan intelektual, emosional, moral, dan spiritual”. Dalam pandangan ini,
keragaman “pertumbuhan ekonomi” itu sendiri bermasalah, karena sumberdaya bumi
itu sendiri terbatas. (diakses
tanggal 26/11/2010). lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan
ekonomi dan keadilan sosial.
Budimanta (2005) menyatakan bahwa pembangunan
berkelanjutan adalah suatu cara pandang mengenai kegiatan yang dilakukan secara
sistematis dan terencana dalam kerangka peningkatan kesejahteraan, kualitas
kehidupan dan lingkungan umat manusia tanpa mengurangi akses dan kesempatan
kepada generasi yang akan datang untuk menikmati dan memanfaatkannya. Dalam proses pembangunan berkelanjutan terdapat proses
perubahan yang terencana, yang didalamnya terdapat eksploitasi sumberdaya, arah
investasi orientasi pengembangan teknologi, dan perubahan kelembagaan yang
kesemuanya ini dalam keadaan yang selaras, serta meningkatkan potensi masa kini
dan masa depan untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
Menurut
Salim : 2003, pembangunan berkelanjutan harus diarahkan pada pemberantasan
kemiskinan (sasaran ekonomi), perimbangan: ekuitisosial yang adil (sasaran
sosial) dan kualitas tinggi, kehidupan lingkungan hidup (sasaran lingkungan).
Untuk ini secara sadar diusahakan investasi dalam modal: ekonomi (finansial,
modal mesin, dll), modal sosial (investasi pendidikan, kesehatan dan keakraban
sosial) dan modal lingkungan (investasi-sumber daya alam diperbaharui dan
daur-ulang serta substitusi sumber daya alam yang tak terbaharui).
Pembangunan
berkelanjutan dirumuskan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini
tanpa mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi mendatang. Pembangunan
berkelanjutan mengandung makna jaminan mutu kehidupan manusia dan tidak
melampaui kemampuan ekosistem untuk mendukungnya. Dengan demikian pengertian
pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
pada saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang dalam
memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka (Sudarmadji : 2008).
Menurut
Marlina : 2009 mengatakan pembangunan berkelanjutan tidak saja berkonsentrasi
pada isu-isu lingkungan. Lebih luas dari itu, pembangunan berkelanjutan
mencakup tiga lingkup kebijakan: pembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan
perlindungan lingkungan (selanjutnya disebut 3 Pilar Pembangunan
berkelanjutan). Aspek sosial, maksudnya pembangunan yang berdimensi pada
manusia dalam hal interaksi, interrelasi dan interdependesi. Yang erat
kaitannya juga dengan aspek budaya. Tidak hanya pada permasalahan ekonomi, pembangunan
berkelanjutan untuk menjaga keberlangsungan budaya dari sebuah masyarakat
supaya sebuah amsyarakat tetap bisa eksis untuk menjalani kehidupan serta
mempunyai sampai masa mendatang. Faktor lingkungan (ekologi) yang diperlukan
untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan ialah :
a) terpeliharanya proses ekologi yang
esensial,
b)
tersedianya sumberdaya yang cukup, dan
c) lingkungan sosial- budaya dan ekonomi yang sesuai
(Otto, 2004 : 161).
Tujuan
akhir setiap usaha pembangunan ialah memperlakukan manusia, laki-laki,
perempuan, anak-anak sebagai tujuan, untuk memperbaiki kondisi manusia dan
memperbesar pilihan manusia. Salah
satu yang menjadi bagian dari pembangunan berkelanjutan adalah dimensi manusia
atau bisa juga disebut dengan ‘pembangunan manusia’. Ada empat komponen utama dalam paradigma
pembangunan manusia, yaitu pemerataan atau kesetaraan (equity),
berkelanjutan, produktivitas dan pemberdayaan. (Firdaus :
1998). Meningkatkan kesejahteraan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan
alam, masyarakat dan ekonomi untuk menaikan kesejahteraan generasi masa depan.
Jadi, jika generasi saat ini bisa maju, maka generasi anak-anak kitapun minimal
bisa mencapai kesejahteraan yang setingkat, demikian pula dengan cucu-cucu
kita.
Sehingga
kemudian terdapat alur ekonomi yang berjalan terus menerus, tanpa mengurangi
tingkat kesejahteraan dari generasi ke generasi. Itulah yang dimaksud dengan
keberlanjutan ekonomi. Keberlanjutan ekonomi saja ternyata tidak cukup. Ekonomi
berlangsung di dalam masyarakat, dan di dalam masyarakat terjadi juga
pertumbuhan yang memerlukan keberlanjutan. Keberlanjutan masyarakat
mensyaratkan adanya keutuhan, kondisi dan hubungan jaringan antar masyarakat
yang terpelihara terus menerus, sehingga dijaga agar jangan sampai terjadi
bahwa masyarakat yang sekarang lahir 5 tahun kemudian berantakan dan bubar.
Masyarakat
yang sustainable, masyarakat yang berlanjut, tidak mengenal konflik
sosial, dan juga tidak mengenal disintegrasi sosial. Hal ketiga adalah
sustainabilitas lingkungan. Alam menyediakan udara dimana kita menghirup udara
bersih. Alam memberikan kita air dimana kita minum air bersih. Alam memberikan
tanah sehingga kita bisa menanam. Alam, air, tanah, udara, dan iklim mampu
menghidupi manusia. Persoalan sekarang adalah bisakah kita membangun dimana
fungsi-fungsi alam itu, yang menumbuhkan kehidupan manusia, bisa terus menerus
memungkinkan kehidupan manusia tersebut.
Jadi Pembangunan
Berkelanjutan itu mempunyai 3 kaki, kaki keberlanjutan ekonomi,
keberlanjutan sosial dan keberlanjutan lingkungan. Keberlanjutan ekonomi tidak
bisa jalan kalau keberlanjutan sosial berantakan. Keberlanjutan ekonomi dan
sosial tidak bisa jalan juga kalau lingkungan berantakan, pertama adalah dengan
menempatkan modal alam sebagai faktor utama. Jika cara berpikir sebelumnya
adalah ekonomi menguasai, sosial penting nomor 2 dan lingkungan penting nomor
3, maka sekarang harus dibalik. Sekarang yang nomor 1 adalah modal alam, sebab
alam sudah berada dalam keadaan yang berbahaya, (Prof. Dr. Emil Salim,
2003, dalam orasi ilmiah diakses tanggal 11/12/2010).
Awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena
perhatian kepada lingkungan. Terutama sumber daya alam yang tidak bisa
diperbaharui sedang ekspoitasi terhadapnya dilakukan terus menerus. Pengertian
dari tidak mengurangi dan mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang
adalah pembangunan yang dilakukan dimasa sekarang itu jangan sampai merusak
lingkungan, boros terhadap SDA dan juga memperhatikan generasi yang akan
datang. Generasi yang akan datang juga jangan terlalu dimanjakan dengan
tersedianya semua fasilitas.
Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan
perlu perencanaan dan perancangan yang bersifat ekologis dengan melakukan
evaluasi terhadap kondisi kawasan-kawasan di kota tersebut, proses-proses yang
terjadi didalam masyarakat dan lingkungannya. Hal tersebut dapat dilakukan
berdasarkan pemikiran-pemikiran diatas dan dengan pemahaman bahwa kemiskinan
dan kerusakan lingkungan adalah ancaman utama pembangunan.
Ada tiga kriteria pembangunan berkelanjutan di
perkotaan disebut 3 PRO : DIMENSI
Brundtland, G.H 1987 ICPQL. 1996 Becker, F.et al. 1997 Sosial Pemenuhan
kebutuhan dasar bagi semua Keadilan sosial, kesetaraan gender, rasa aman,
menghargai diversitas budaya Penekanan pada proses pertumbuhan sosial yang
dinamis, keadilan sosial dan pemerataan pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan
kebutuhan dasar kesejahteraan ekonomi kesejahteraan Lingkungan untuk generasi sekarang dan yang akan datang
keseimbangan lingkungan yang sehat. Lingkungan adalah dimensi sentral dalam
proses sosial :
1.
Pro keadilan sosial, artinya keadilan dan kesetaraan akses terhadap sumber daya
alam dan pelayanan publik, menghargai diversitas budaya dan kesetaraan gender.
2. Pro
ekonomi kesejahteraan, artinya pertumbuhan ekonomi ditujukan untuk
kesejahteraan semua anggota masyarakat, dapat dicapai melalui tehnologi
inovatif yang berdampak minimum terhadap lingkungan.
3. Pro
lingkungan berkelanjutan, artinya etika lingkungan non-antroposentris menjadi
pedoman hidup masyarakat, sehingga mereka selalu mengupayakan kelestarian dan
keseimbangan lingkungan, konservasi sumberdaya alam vital, dan mengutamakan
peningkatan kualitas hidup non-material.
Peningkatan
jumlah penduduk dunia diiringi dengan peningkatan jumlah penduduk kota dan peningkatan
jumlah penduduk miskin di perkotaan telah membuat beban lingkungan perkotaan
bertambah berat. Permasalah pokok perkotaan di negara sedang berkembang
terdapat subsistem besar yang komponen-komponennya saling berinteraksi secara
terus menerus yaitu :
a. Subsistem ekonomi : rendahnya tingkat pendapatan dan
lemahnya tingkat pemberdayaan ekonomi masyarakat.
b. Subsistem sosial : masyarakat yang menderita kemiskinan
(seperti pengangguran, kriminalitas, pelayanan kesehatan dan pendidikan yang
tidak memadai.
c. Subsistem lingkungan yang menderita kerusakan (seperti
pencemaran air, udara dan tanah, pengelolaan limbah, kelangkaan air bersih dan
pemukiman yang kumuh).
Contoh pembangunan berkelanjutan yaitu dengan adanya green manufacturing yaitu pembangunan
pabrik dengan mengutamakan pembuangan limbah yang aman dan tidak merusak
lingkungan alam sekitar baik udara, air dan tanah.
B.
Mutu Lingkungan Hidup Dan
Resikonya
Pengertian tentang mutu lingkungan
sangatlah penting, karena merupakan dasar dan pedoman untuk mencapai tujuan
pengelolaanlingkungan. Berbicara mengenai lingkungan pada dasarnya adalah berbicara
mengenai mutu lingkungan. Namun dalam hal itu apa yang dimaksud dengan mutu
lingkungan tidaklah jelas, karena tidakdiuraikan secara jelas, mutu lingkungan
hanyalah dikaitkan denganmasalah lingkungan, misalnya pencemaran, erosi, dan
banjir.
Apa yang
dimaksud dengan kualitas lingkungan? Secara sederhana kualitas lingkungan hidup
diartikan sebagai keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung yang optimal
bagi kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah. Kualitas lingkungan itu
dicirikan antara lain dari suasana yang membuat orang betah/kerasan tinggal
ditempatnya sendiri. Berbagai keperluan hidup terpenuhi dari kebutuhan
dasar/fisik seperti makan minum, perumahan sampai kebutuhan rohani/spiritual
seperti pendidikan, rasa aman, ibadah dan sebagainya. Kualitas lingkungan hidup
dibedakan berdasarkan biofisik, sosial ekonomi, dan budaya yaitu :
- Lingkungan biofisik adalah lingkungan yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik yang berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Komponen biotik merupakan makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia, sedangkan komponen abiotik terdiri dari benda-benda mati seperti tanah, air, udara, cahaya matahari. Kualitas lingkungan biofisik dikatakan baik jika interaksi antar komponen berlangsung seimbang.
- Lingkungan sosial ekonomi, adalah lingkungan manusia dalam hubungan dengan sesamanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Standar kualitas lingkungan sosial ekonomi dikatakan baik jika kehidupan manusia cukup sandang, pangan, papan, pendidikan dan kebutuhan lainnya.
- Lingkungan budaya adalah segala kondisi, baik berupa materi (benda) maupun nonmateri yang dihasilkan oleh manusia melalui aktifitas dan kreatifitasnya. Lingkungan budaya dapat berupa bangunan, peralatan, pakaian, senjata. Dan juga termasuk non materi seperti tata nilai, norma, adat istiadat, kesenian, sistem politik dan sebagainya. Standar kualitas lingkungan diartikan baik jika di lingkungan tersebut dapat memberikan rasa aman, sejahtera bagi semua anggota masyarakatnya dalam menjalankan dan mengembangkan sistem budayanya.
RESIKO
LINGKUNGAN
1. Penularan Penyakit Melalui
Air. Air
adalah mutlak bagi kehidupan. Tetapi jika kualitas air tidak di perhatikan, maka air dapat menjadi
sumber penyebab penyakit. Air dapat mengandung zat – zat kimia yang
berbahaya untuk kehidupan, bila terdapat pencemaran dengan berbagai sumber alam
maupunsumber kehidupan manusia.Penularan Penyakit Melalui udara.Penyakit dapat
ditularkan dengan menghirup penyebabpenyakit dalam pernafasan. Penyakit influensa dan tuberkulosis
adalah contoh – contoh yang terinfeksi melaluiudara. Pencemaran udara dengan berbagai
bahan kimiadapat menyebabkan kerusakan langsung pada paru-paru.
2. Penularan Penyakit
Melalui Tanah.Air tanah banyak mengandung penyakit, terutama jika tercemar oleh
kotoran manusia dan hewan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Penyakit
tetanus dapat terjadi jika luka kena tanah, jika tanah tercemar oleh kotoran
hewan atau manusia, yang mengandung penyebabnya yakni clostridium tetani,sp..
Di dalam tanah jugabanyak di temukan bentuk -bentuk infeksi berbagai parasit.
Contoh
dari mutu lingkungan hidup yaitu bila mutu lingkungan baik dan terawat maka penduduk
sekitarnya akan hidup dengan sehat dan sejahtera berbeda jika mutu lingkungan
hidup tidak terawat dan jelek maka penduduk sekitarlah yang harus siap
menanggung resikonya yaitu banyaknya penyakit yang di derita hingga tidak bias
tumbuh dan berkembangnya mahluk lain di lingkungan sekitar mereka.
C.
Kesadaran Lingkungan
Hasil penelitian teoritik tentang
kesadaran lingkungan hidup dari Neolaka (1991), menyatakan bahwa kesadaran
adalah keadaan tergugahnya jiwa terhadap sesuatu, dalam hal ini lingkungan
hidup, dan dapat terlihat pada prilaku dan tindakan masing-masing individu.
Hussel yang dikutip Brawer (1986), menyatakan bahwa kesadaran adalah pikiran
sadar (pengetahuan) yang mengatur akal, hidup wujud yang sadar, bagian dari
sikap/prilaku, yang dilukiskan sebagai gejala dalam alam dan harus dijelaskan
berdasarkan prinsip sebab musebab. Tindakan sebab, pikiran inilah menggugah
jiwa untuk membuat pilihan, misalnya memilih baik-buruk, indah - jelek.
Buletin Para Navigator
(1988), menyatakan bahwa kesadaran adalah modal utama bagi setiap orang yang
ingin maju. Secara garis besar sadar itu dapat diukur dari beberapa aspek
antara lain : kemampuan membuka mata dan menafsirkan apa yang dilihat, kemampuan
aktivitas, dan kemampuan berbicara. Jika seseorang mampu melakukan ketiga aspek
diatas secara terintegrasi maka dialah yang disebut dengan sadar. Dari segi
lain kesadaran adalah adanya hak dan kemapuan kita untuk menolak melakukan
keinginan orang lain atau sesuatu yang diketahui buruk/tidak bermanfaat bagi
dirinya.
Kesadaran lingkungan menurut M.T Zen
(1985) adalah usaha melibatkan setiap warga Negara dalam menumbuhkan dan
membina kesadaran untuk melestarikan lingkungan berdasarkan tata nilai, yaitu
tata nilai dari pada lingkungan itu sendiri dengan filsafat hidup secara damai
dengan alam lingkungannya.
Menurut Emil Salim (1982), kesadaran
lingkungan adalah upaya untuk menumbuhkan kesadaran agar tidak hanya tahu
tentang sampah, pencemaran, penghijauan, dan perlindungan satwa langka, tetapi
lebih dari pada itu semua, membangkitkan kesadaran lingkungan manusia Indonesia
khususnya pemuda masa kini agar mencintaim tanah iar.
Daniel
Chiras (Neolaka;2008;18) menyatakan bahwa dasar penyebab kesadaran lingkungan
adalah etika lingkungan. Etika lingkungan yang sampai saat ini berlaku adalah
etika lingkungan yang didasarkan pada sistem nilai yang mendudukkan manusia
bukan bagian dari alam, tetapi manusia sebagai penakluk dan pengatur alam.
Didalam pendidikan lingkungan hidup, konsep mental tentang manusia sebagai
penakluk alam perlu diubah menjadi manusia sebagai bagian dari alam.
Dari teori-teori diatas
maka dapat diberikan pengertian sebagai berikut :
Dari teori-teori diatas maka dapat
diberikan pengertian sebagai berikut :
1. Kesadaran adalah pengetahuan. Sadar
sama dengan tahu. Pengetahuan tentang hal yang nyata, konkret, dimaksudkan
adalah pengetahuan yang mendalam (menggugah jiwa), tahu sungguh-sungguh, dan
tidak salah. Tidak asal mengetahui/tahu, sebab banyak orang tahu pentingnya
lingkungan hidup tetapi belum tentu sadar karena tindakan/perilaku merusak
lingkungan/tidak mendukung terciptanya kelestarian lingkungan hidup.
2. Kesadaran adalah bagian dari sikap
atau perilaku. Pengertian kesadaran yang ada sebagian dari sikap menjadi benar
jika setiap perilaku yang ditunjukkan terus bertambah dan menjadi sifat
hidupnya. Contoh yang dikaitkan dengan lingkungan yaitu terdapatnya larangan
untuk tidak membuang sampah kesungai/saluran, maka sebagai manusia yang sadar
lingkungan harus mentaati larangan tersebut dengan tidak membuang sampah ke
sungai. Dikatakan demikian karena menurut teori kesadaran adalah pengetahuan
dan merupakan bagian dari sikap atau tindakan (Maftuchah Yusuf, dalam
Neolaka;2008;23)
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Kesadaran Lingkungan
a) Faktor
Ketidak tahuan
Ke tidak tahuan adalah berlawanan
dengan ke tahuan. Menurut Suriasumantri (1987) pengetahuan dimulai dengan rasa
ingin tahu. Oleh karena itu, rasa ingin tahu merupakan sarana untuk
mengumpulkan pengetahuan sebanyak mungkin. Manusia tidak hanya memiliki
pengetahuan tetapi mampu menalar, artinya dapat berpikir secara logis dan
analitis. Kemampuan menalar manusia menyebabkan ia mampu mengembangkan
pengetahuannya.
b).
Faktor kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum. Kemiskinan dianggap
sebagai peristiwa sosio ekonomi dimana sumber daya yang ada digunakan untuk
memuaskan keinginan yang sedikit, sedangkan yang banyak tidak dapat memenuhi
kebuutuhan ppokoknya sendiri. Kemiskinan merupakan salah satu masalah yang
paling berpengaruh terhadap timbulnya masalah sosial. Kemiskinan merupakan
salah satu penyebab rendahnya kualitas penduduk Indonesia, disamping faktor lain
seperti tingkat produktivitas, pendidikan, kesehatan dan keadaan sosial ekonomi
lainnya. Penyebab kemiskinan pertambahan penduduk dan tekanan terhadap sumber
daya alam dan lingkungan hidup.
c).
Faktor Kemanusiaan
Manusia adalah mahluk yang berakal
budi. Manusia mempunyai kemampuan atau keterampilan untuk memciptakan sebuah
dunia baru. Manusia dalam kehidupannya mempunyai kebutuhan yang banyak sekali.
Adanya kebutuhan inilah yang mendorong manusia untuk melakukan berbagai
tindakan guna memenuhi kebutuhan tersebut. Kebudayaan mencerminkan tanggapan
manusia terhadap kebutuhan dasar lingkungannya. Manusia berinteraksi dengan
lingkungannya. Manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya, ia juga mengusahakan
sumber daya alam lingkungannya untuk mempertahankan keturunannya, dan
sebaliknya manusia dipengaruhi oleh lingkungannya. Manusia bersama dengan
lingkungan hidupnya merupakan suatu ekosistem. Didalam suatu ekosistem,
kedudukan manusia adalah sebagai bagian dari unsur lain yang mungkin tidak
terpisahkan. Karena itu seperti dengan organisme lain, kelangsungan hidup
manusia tergantung pula pada kelestarian ekosistemnya. Untuk menjaga ekosistem,
faktor manusia adalah sangat dominan. Manusia harus dapat menjaga keserasian
hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya sehingga keseimbangan
ekosistem tidak terganggu.
d) . Faktor Gaya Hidup
Perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi informasi serta Komunikasi yang sangat cepat, sudah
tentu berpengaruh pula terhadap gaya
hidup manusia. Perubahan gaya
hidup ini adalah suatu hal yang wajar apabila Iptek yang diserapnya memberikan
perubahan kearah yang positif dan diterima oleh lingkungan dimana
individu/manusia itu berada. Namun, hendaknya sebagai manusia yang selalu
dipengaruhi oleh Iptek dan Teknologi Informasi serta komunikasi perlu memiliki
kebijakan dan kearifan dalam menghadapi kecanggihan Iptek dan teknologi
informasi tersebut.
Pasang (2002) menyatakan bahwa
krisis lingkungan saat ini sudah sedemikian besar sehingga para ahli mengakui
bahwa mereka sendiri tidak dapat menyelesaikan masalah itu. Artinya bahwa untuk
menyelamatkan lingkungan hidup atau bumi kita ini diperlukan individu/manusia
yang bermoral tinggi dan mencintai lingkungannya, memiliki nilai spiritual yang
tinggi/ mencintai agamanya.
Telah dikatakan bahwa gaya hidup dapat merusak
lingkungan hidup. Ada beberapa gaya hidup dimasyarakat yang dapat
memperparah rusaknya lingkungan hidup yaitu :
a. Gaya hidup yang menekankan pada kenikmatan,
foya-foya, berpesta pora.
b. Gaya hidup yang mementingkan materi
c. Gaya hidup yang konsumtif
d. Gaya hidup yang sekuler atau yang
mengutamakan keduniaan
e. Gaya hidup yang mementingkan diri sendiri
(Neolaka;2008;64)
Contoh dari kesadaran lingkungan
yaitu bila masyarakat dan perusahaan sadar akan lingkungan maka mereka akan
menjaga lingkungan dengan baik sehingga lingkungan yang kita miliki bias
dinikmati oleh anak cucu kita.
D.
Hubungan Lingkungan Dengan
Pembangunan
Pembangunan
dan lingkungan mempunyai hubungan yang erat saling terkait dan saling
mempengaruhi satu sama lain. Pembangunan dalam hal ini berupa kegiatan usaha
maupun kegiatan untuk hajat hidup orang banyak, membutuhkan faktor lingkungan
baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial sebagai unsur produksi baik
secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan alam menjadi pemasok sumber daya
alam yang akan diproses lebih lanjut guna memenuhi kebutuhan manusia, sedangkan
lingkungan sosial menyediakan sumberdaya manusia sebagai pelaku pembangunan.
Sebaliknya
lingkungan membutuhkan pembangunan untuk bisa memberikan nilai guna atau
manfaat yang dapat diukur secara ekonomi. Demikian pula lingkungan sosial juga membutuhkan
pembangunan guna mendapatkan manfaat untuk kehidupan yang lebih baik. Kegiatan
pembangunan yang menghasilkan berbagai produk baik barang dan jasa telah
memberikan manfaat bagi kesejahteraan, kemudahan, dan kenyamanan bagi kehidupan
manusia diberbagai bidang. Namun demikian, dalam kaitan dengan lingkungan alam,
ancaman datang dari dua sumber yakni polusi dan deplesi sumberdaya alam. Polusi
berkaitan dengan kontaminasi lingkungan oleh industri, sedangkan deplesi
sumberdaya alam bersumber dari penggunaan sumber-sumber yang terbatas jumlahnya
(Hadi dan Samekto, 2007:2).
Pertumbuhan
pembangunan di satu sisi akan memberikan kontribusi positif terhadap taraf hidup masyarakat. Namun
di sisi lain akan berakibat menurunnya fungsi lingkungan. Alih fungsi lahan
untuk pembangunan secara langsung akan mengurangi luas lahan hijau, baik lahan
pertanian maupun kawasan hutan yang merupakan penghasil oksigen. Sementara
meningkatnya pemakaian bahan bakar fosil sebagai sumber energi justru
menyumbang gas karbon yang akhirnya berdampak pada perubahan iklim yang terjadi
karena efek rumah kaca. Kontradiksi antara kepentingan pembangunan dan
kepentingan 2 pelestarian fungsi lingkungan ini memerlukan upaya dan langkah
nyata agar keduanya dapat dilakukan secara seimbang dan harmonis, dan pada
akirnya keseimbangan akan membawa lingkungan yang dibangun tetap terjaga dengan
baik.
Contoh
hubungan pembangunan dan lingkungan yaitu bila semakin banyaknya pembangunan
maka semakin rusak pula lingkungan sekitarnya namun karna kecanggihan teknologi
masa kini maka hubungan pembangunan dan lingkungan bisa searah dan saling
memajukan yaitu pembangunan industri maupun pembangunan lainnya dengan konsep
ramah lingkungan bisa membuat kolerasi positif antara hubungan pembangunan dan
lingkungan.
E.
Pencemaran Dan Perusakan
Lingkungan Hidup Oleh Proses Pembangunan
Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pengertian polusi atau pencemaran
lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan
atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau
tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Jenis-jenis Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan lingkungan yang
mengalami pencemaran, secara garis besar pencemaranlingkungan dapat
dikelompokkan menjadi pencemaran air, tanah, dan udara.
1.
Pencemaran Udara
adalah adanya zat-zat pencemar
baik fisik, kimia atau biologi di udara
yang jumlahnya membahayakan kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan,mengganggu
kenyamanan
Sumber Pencemar udara:
A. sumber diam : pembangkit
listrik, industri dan rumah tangga
B. sumber bergerak: kendaraan
bermotor, transportasi laut
Penyebab pencemaran udara :
A. Faktor internal (alamiah)
debu yang beterbangan akibat
tiupan angin, abu dari gunung berapi, proses pembusukan sampah organik.
B. Faktor eksternal (ulah manusia)
hasil pembakaran, debu kendaraan
bermotor, pemakaian zat kimia ke udara
2. Pencemaran tanah
adalah keadaan di mana bahan yang
sukar hancur atau terurai masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Komponen
penyebab pencemaran tanah:
A. Sampah-sampah plastik yang sukar
hancur
B. pupuk buatan
C. detergen yang bersifat bio
degradable
D. zat kimia dari buangan pertanian
Pencemaran Tanah dapat
dikelompokkan:
A.Pencemaran sedimen: pencemaran
karena zat-zat padat
B.Pencemaran kimia : disebabkan
adanya senyawa kimia dalam tanah
3.
Pencemaran Air
Adalah keadaan berkurangnya/turunnya
kualitas air sampai pada tingkat tertentu yang mengakibatkan air tidak
berfungsi sebagaimana mestinya
Faktor penyebab terjadinya
pencemaran air:
A. pencemaran dari sumber langsung:
limbah industri, TPA
B. pencemaran dari sumber tidak
langsung: limbah pertanian, hujan asam
Pencemaran air ditandai dengan:
A. Adanya penurunan pH air, akan
memperbesar sifat korosi Fe, akibatnya terganggunya kehidupan si air
B. Kenaikan suhu, sehingga sifat
kelarutan Oksigen berkurang
C. Perubahan warna, bau dan rasa
D. Timbulnya endapan
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENCEMARAN
LINGKUNGAN
A. Proses-proses alam, antara lain
pembusukan secara biologis, aktivitas gunung berapi,terbakarnya semak-semak,
dan halilintar.
B. Pembuatan/aktivitas manusia, seperti:
1. Hasil pembakaran bahan bakar yang
terjadi pada industri dan kendaraan bermotor.
2. Pengolahan dan penyulingan bijih
tambang mineral dan batubara.
3. Proses-proses dalam pabrik.Sisa-sisa
buangan dari aktivitas-aktivitas tersebut di atas.Pencemaran lingkungan ini
sudah terjadi sejak jaman dahulu kala, sejak adanya manusia,tetapi baru abad 20
pencemaran yang diakibatkan karena manusia ini menjadi pokok bahasan pada semua
kalangan masyarakat dan perlu mendapat penanganan dan pengawasan secara
serius.Faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagai hasil
sampingan perbuatanmanusia meliputi;
4. Faktor Industrialisasi
5. Faktor Urbanisasi
6. Faktor Kepadatan Penduduk
7. Faktor Cara Hidup
8. Faktor Perkembangan Ekonomi
AKIBAT YANG DI TIMBULKAN OLEH
PENCEMARAN
1. Punahnya Spesies
Polutan sangat berbahaya bagi biota
yang berada pada perairan maupun daratan. Berbagai jenis hewan mengalami
keracunan, kemudian akan mati. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang
tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda, larva merupakan
hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi
sehingga kebal terhadap bahan pencemar, adapula yang tidak. Meskipun hewan
beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas
tersebut terlampaui, hewan tersebut akan mati.
2. Perkembangan Hama yang Cepat
Penggunaan insektisida yang
berlebihan menyebabkan kematian predator. Dengan punahnya predator sehingga
serangga hama akan berkembang dengan cepat dan tanpa kendali.
3. Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya spesies tertentu dapat
mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring
makanan dan aliran energi menjadi berubah. Akibatnya, keseimbangan lingkungan
terganggu. Daur materi dan daur biogeokimia menjadi terganggu.
4. Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan insektisida mematikan
fauna tanah. Hal ini dapat menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus
menerus dapat menyebabkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan
kesuburan tanah. Demikian juga dengan terjadinya hujan asam.
5. Keracunan dan Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan,
dan bahan makanan tercemar dapat mengalami keracunan. Ada yang meninggal dunia,
ada yang mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan
saraf, dan bahkan ada yang menyebabkan cacat pada keturunan-keturunannya.
6. Pemekatan Hayati
Proses peningkatan kadar bahan
pencemar melewati tubuh makluk dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa
Inggrisnya dikenal sebagai biomagnificition).
7. Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek
Rumah Kaca
Terbentuknya Lubang ozon dan
terjadinya efek rumah kaca merupakan permasalahan global yang dirasakan oleh
semua umat manusia. Hal ini disebabkan karena bahan pencemar dapat tersebar dan
menimbulkan dampak di tempat lain.
PENCEGAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup
dijelaskan bahwa upaya penanganan terhadap permasalahan pencemaran terdiri dari
langkah pencegahan terhadap permasalahan pencemaran terhadap permasalahan
pencemaran terdiri dari langkah pencegahan dan pengendalian.
Upaya pencegahan adalah mengurangi sumber dampak lingkungan yang lebih
berat. Ada pun penanggulangan atau pengendaliannya adalah upaya pembuatan
standar bahan baku mutu lingkungan, pengaweasan lingkungan dan penggunaan
teknologi dalam upaya mengatasi masalah pencemaran lingkungan. Secara umum,
berikut ini merupakan upaya pencegahan atas pencemaran lingkungan.
- Mengatur sistem pembuangan limbah industri sehingga tidak mencemari lingkungan
- Menempatkan industri atau pabrik terpisah dari kawasan permukiman penduduk
- Melakukan pengawasan atas penggunaan beberapa jenis pestisida, insektisida dan bahan kimia lain yang berpotensi menjadi penyebab dari pencemaran lingkungan.
- Melakukan penghijauan.
- Memberikan sanksi atau hukuman secara tegas terhadap pelaku kegiatan yang mencemari lingkungan
- Melakukan penyuluhan dan pendidikan lingkungan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti dan manfaat lingkungan hidup yang sesungguhnya.
- Tidak buang sampah ke sungai atau perairan baik dari rumah tangga, industri atau dari daerah pertanian
8. Mempergunakan bahan bakar yang ramah
lingkungan (tidak menimbulkan pencemaran)
9. Mempergunakan saringan asap pada
cerobong asap pabrik
10. Pada daerah pertanian mempergunakan
pupuk dan obat pembasmi hama sesuai kebutuhan.
CARA MENGATASI PENCEMARAN LINGKUNGAN
1. Membuang sampah pada tempatnya
Membuang sampah ke sungai atau
selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya, samapah akan
menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap
juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu,
bisa meyebabkan banjir pada musim hujan.
Salah satu cara untuk menanggulangi
sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk
kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik.
Selanjutnya, sampah organik ditimbun
di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik
dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan
barang-barang lainnya.
2. Penanggulangan limbah industri
Limbah dari industri terutama yang
mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal
tersebut akan mengurangi bahan pencemar di perairan. Denan demikian, bahan dari
limbah pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat
dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem.
Menempatkan pabrik atau kawasan
industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk
menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap
kehidupan masyarakat.
3. Penanggulangan pencemaran udara
Pencemaran udara akibat sisa dari
pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi
dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber
pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan
berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi
jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan
pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan bermotor.
4. Penghijauan dan Penanaman Pohon
Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara
untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara yang
berasal dari asap kendaraan bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian,
tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau
melepaskan O2 ke atmosfer.
5. Penggunaan pupuk dan obat
pembasmi hama tanaman yang sesuai
Pemberian pupuk pada tanaman dapat
meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran
jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikai merupakan salah satu dampak
negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan.
Begitu juga dengan penggunaan obat
anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi dosis yang ditetapkan akan
menimbulkan pencemaran. Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan
musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau
serangga yang membantu penyerbukan tanaman.
Pemberantasan hama secara biologis
merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan
ekosistem pertanian.
6. Pengurangan pemakaian CFC
Untuk menghilangkan kadar CFC di
atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus tahun salah satu cara
penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC yang tidak perlu oleh
manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya lapisan
ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan global.
Dewasa ini, tingkah laku manusia
dengan sikap semena-mena terhadap lingkungan sudah sampai pada tingkat yang
mengkhawatirkan. Selain mengeksploitasi alam secara serakah, manusia juga telah
meracuni alam ini dengan berbagai jenis sampahnya.
Contoh dari pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup oleh proses pembangunan yaitu makin berkurangnya lahan hijau
yang terdapat pada perkotaan dan makin jarang pula ditemukan keanekaragaman
hewan maupun tumbuhan. Sebagian dari jenis hewan dan tumbuhan yang mulai punah
juga disebabkan oleh maraknya pembabatan hutan yangemnyebabkan mereka
kehilangan tempat tinggal dan makanan, tapi itu semua bukan tidak disadari
manusia pelahan mereka un mulai sadar akan akibat yang merka perbuat dan mulai
menata kembali lingkungan agar bias seperti dulu kala.
DAFTAR PUSTAKA
- http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31082/5/Chapter%20I.pdf
- http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31793/3/Chapter%20II.pdf
- http%3A%2F%2Fstaff.uny.ac.id%2Fsystem%2Ffiles%2Fpengabdian%2Fmarita-ahdiyana-sip-msi%2Fmeningkatkan-kepedulian terhadap-kelestarian-lingkungan hidup.pdf&ei=IAxTU_vJBojArAeU34GYCA&usg=AFQjCNH2CU2FKUdo4uOkbVVCbEN1hiMliA&sig2=xZC28i33CyBdFb0FpVcZtw&bvm=bv.65058239,d.bmk
- http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter%20II.pdf
- http://www.scribd.com/doc/75965839/Mutu-Lingkungan-Hidup-Dengan-Resiko
- http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21931/4/Chapter%20I.pdf
- http://eprints.undip.ac.id/41987/2/Bab_I.pdf
- staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Purwanti%2520Widhy%2520Hastuti,%2520S.Pd.,%2520M.Pd./Pencemaran%2520Lingkungan.pdf
- http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Purwanti%20Widhy%20Hastuti,%20S.Pd.,%20M.Pd./Pencemaran%20Lingkungan.pdf
- http://irwantoshut.net/pencemaran_lingkungan_dampak.html
- http://matakristal.com/akibat-pencemaran-dan-pencegahan-pencemaran/
Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan
Reviewed by Erian Sutantio
on
April 24, 2014
Rating:
No comments: