Tulisan Kewirausahaan



INDONESIA & KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI INDIKTOR
NEGARA MAKMUR


Pada era globalisasi, persaingan ekonomi bagaikan medan perang dunia dimana setiap negara berperang dan bersaing untuk mendapatkan posisi negara maju. Berbagai usaha pun dilakukan, entah itu dengan kerja sama dengan negara lain ataupun mengembangkan potensi ekonomi yang ada di dalam negara itu sendiri. Lalu potensi apa saja yang dimiliki oleh suatu negara? Misalnya saja Indonesia. Jika di kelola dengan baik, sumber daya alam indonesia yang melimpah bisa menjadi sumber kekuatan Indonesia untuk menghadapi dunia. Selain itu, dengan tingkat tenaga kerja yang tinggi, Indonesia sedang merangkak menuju perekonomian yang sejahtera.
Selain memiliki berbagai pengertian, wirausaha juga mempunyai 3 tema penting yang perlu di terapkan dalam melakukan wirausaha. Berikut adalah tiga tema wirausaha:
  1. Pursuit of opportunities , (entrepreneurship adalah berkenaan dengan mengejar kecenderungan dan perubahan-perubahan lingkungan yang orang lain tidak melihat dan memperhatikannya).
  2. innovation, (entrepreneurship mencakup perubahan perombakan, pergantian bentuk, dan memperkenalkan pendekatan-pendekatan baru. Yaitu produk baru atau cara baru dalam melakukan bisnis).
  3. growth (Pasca entrepreneur mengejar pertumbuhan, mereka tidak puas dengan tetap kecil atau tetap dengan ukuran yang sama. Entrepreneur menginginkan bisnisnya tumbuh dan bekerja keras untuk meraih pertumbuhan sambil secara berkelanjutan mencari kecenderungan dan terus melakukan innovasi produk dan pendekatan baru .
Menurut salah seorang ilmuwan asal Amerika Serikat yaitu David McClelland, kemakmuran suatu negara dapat di raih jika negara tersebut setidaknya memiliki wirausahawan sebanyak 2% dari jumlah penduduknya. Dalam berwirausaha, peluang seperti perusahaan baru yang menciptakan lapangan kerja akan mengurangi pengangguran sekaligus juga mengurangi angka kemiskinan. Kewirausahaan sendiri dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko.
David McClelland, seorang ilmuwan dari Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa suatu Negara dapat dikatakan makmur apabila minimal harus memiliki jumlah entrepreneur atau wirausaha sebanyak 2% dari jumlah populasi penduduknya. Pendapat ini diperkuat oleh Peter Drucker seorang konsultan manajemen Austria. Kewirausahaan memiliki peranan yang strategis dalam menciptakan pelaku bisnis dan perusahaan yang baru. Ungkapan tidak ada pembangunan tanpa kehadiran wirausahaan memang benar pernyataan tersebut. Kewirausahaan mampu membuat suatu Negara maju dan makmur karena kewirausahaan sebagai pencipta kesempatan kerja baru, penghasilan baru, inovasi baru, serta unggul dalam kualitas untuk mengorganisir sumberdaya yang diperlukan dalam menciptakan nilai tambah. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien dan secara keseluruhan disebut sebagai sumber pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi.
            Sebagai contoh di amerika serikat, kewirausahaan sangatlah berdampak terhadap perekonomiannya, pajak yang rendah, regulasi yang tidak ketat dan perlindungan hak cipta swasta menjadi penyebabnya. Pertumbuhan ekonomi akan meningkat jika kegiatan produktif sektor swasta di tingkatkan, dalam artian, aktivitas kewirausahaan juga akan meningkat. Kecepatan inovasi dan peningkatan produktivitas harus ditempatkan sebagai alat untuk menhadapi pasar terbuka oleh perusahaan. Para wirausaha di Amerika berani mengambil resiko dalam menghadapi pasar global karena menurut Drozdiak, Di pasar global yang kompetitif, bangsa yang melupakan kontribusi wirausaha pada perubahan teknologi, produktivitas, efisiensi sumber daya, dan pertumbuhan ekonomi, pembangunannya berpotensi high cost. Selain Amerika, China juga di kenal sebagai negara dengan tingkat wirausaha yang tinggi. Pada sejarahnya, kewirausahaan di China hanya di gunakan untuk menuntaskan masalah pengangguran dan keimiskinan, namun karena kesuksesannya, kewirausahaan di China menjadi sebuah kebijakan khusus. Wirausaha dinilai lebih efisien dalam meningkatkan perekonomian, oleh karena itu China memutuskan untuk memberikan kebebasan bagi penduduk untuk memulai usaha. Hal tersebut menyebabkan standar kehidupan di China lebih tinggi.
Keberhasilan China dalam mengelola kewirausahaan semoga menjadi sautu pembelajaran bagi Indonesia. Hal apa saja yang kira-kira perlu di terapkan? Berikut adalah apa saja yang bisa dilakukan Indonesia untuk mengembangkan wirausaha:
  1. Menegakkan hak paten dan hak cipta
  2. Mendorong persaingan bebas melalui perdagangan bebas
  3. Deregulasi dan undang-undang antirust
  4. Mempromosikan iklim ekonomi yang sehat melalui inisiatif anti-inflasi.
Oleh karma itu pentingnya peran pemerintah dalam memacu upaya pertumbuhan para wirausahawan sehingga para wirausahwan buka lagi dianggap sebagai pekerjaan yang upahnya tidak jelas seperti stigma orang pada saat ini. Menurut survey yang dilakukan oleh Global Entrepreneurship Monitor (GEM) pada tahun 2006, 19,3% penduduk indonesia yang berusia produktif merupakan wirausaha yang aktif. Seperti yang di sebutkan di atas bahwa setidaknya dibutuhkan jumlah wirausahawan sekitar 2%, ternyata, Indonesia sudah mencapai jumlah yang bisa dibilang cukup besar bagi negara berkembang. Namun, yang menjadi permasalahan adalah sebagian besar dari jumlah tersebut merupakan wirausahawan yang berdasarkan kebutuhan hidup atau Necessity Entrepreneurahip seperti golongan petani dan nelayan yang bersifat informal. Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah wirausaha yang tinggi namun pendapatan perkapita nya rendah. Data pada tahun 2006 mencatat bahwa Indonesia berhasil mendapatkan PDB nasional dengan dukungan UKM hanya sebesar Rp. 1.786,22 triliun. Jumlah tersebut terbilang kecil dibandingkan negara lain yang mempunyai jumlah wirausaha yang lebih kecil.
Walaupun Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah wirausaha yang tinggi, bila pemerintah sendiri tidak mendukung wirausaha tersebut, keuntungan yang di dapat tidak akan maksimal. Pajak yang terlalu besar dan sistem birokrasi yang tidak kompeten menjadi salah satu penghambatnya. Bukan hal yang tidak mungkin bila dengan jumlah wirausaha yang di atas 19% Indonesia akan menjadi negara yang makmur.

Data yang di ambil dari Tribunnenews.com, menunjukkan bahwa pertumbuhan indonesia akan mencapai 7,7% pada tahun 2014. Namun data tersebut hanya berdasarkan prediksi. Menurut Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan, gerakan kewirausahaan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi sudah di akui oleh dunia. Bahkan menurut beliau, peningkatan dengan angka 6,8% juga bukanlah hal yang sulit di capai jika kita termotivasi untuk terus mengembangkan kewirausahaan sehingga penyerapan tenaga kerja akan terus meningkat dan pengangguran harus diturunkan. Sebagai tambahan, tingkat pengangguran yang berada pada level 7,14% bisa diturunkan setidaknya sampai tahun 2014 menjadi 5%. Selain itu, dengan berwirausaha, angka kemiskinan juga berpotensi menurun dari 13% ke angka 8%. Oleh karena itu, melihat optimisme tersebut, diharapkan bisa terus memotivasi kita untuk terus meningkatkan wirausaha dan membuat inovasi baru. Dengan tingkat wirausaha yang tinggi dan di dukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas, bukan hal yang tidak mungkin perekonomian Indonesia akan terus tumbuh.
Apa yang ada pada tulisan ini membuat saya sadar dan bisa berharap banyak dengan negara ini. Negara ini tidak hanya harta karunnya ada dimana-mana terlebih lagi sumber dayanya pun beupaya keras dalam memakmurkan negara. Di ujung suatu jalan kegelapan pasti akan ada cahaya dan cahaya tersebut bernama kewirausahaan yang dapat membantu negara ini menjadi negara yang makmur. MAJULAH INDONESIAKU!! BUAT IBU PERTIWI MENANGIS BAHAGIA!!!














Daftar Pustaka


Tulisan Kewirausahaan Tulisan Kewirausahaan Reviewed by Erian Sutantio on October 20, 2014 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.