Distribusi Normal
Distribusi Normal adalah model
distribusi kontinyu yang paling penting dalam teori probabilitas. Distribusi
Normal diterapkan dalam berbagai permasalahan. Distribusi normal memiliki kurva
berbentuk lonceng yang simetris. Dua parameter yang menentukan distribusi
normal adalah rataan atau ekspektasi (μ) dan standar deviasi (σ). Sebaran normal baku, yaitu sebaran peubah acak normal
dengan nilai tengah nol dan simpangan baku satu, disebut dengan sebaran normal
baku (Walpole,1995). Dengan persamaan:
Keterangan:
p
= 3,14159
e
= 2,71828
m
= Nilai tengah
Beberapa
sifat yang dimiliki oleh kurva normal, yaitu modus titik pada sumbu mendatar
yang membuat fungsi mencapai maximum. Terjadi pada x = m.
Kurva
setangkup pada suatu garis tegak yang melalui nilai tengah m.
Kurva ini mendekati sumbu mendatar secara asimtotik dalam kedua arah bila
semakin menjauhi nilai tengahnya. Luas daerah yang terletak di bawah kurva
tetapi di atas sumbu mendekati sama dengan satu. Keluarga distribusi normal,
yaitu semakin besar nilai s, maka kurva akan semakin landai, dan semakin kecil
nilai s maka kurva akan semakin melancip.
1. Bentuk Kurva Norma
Beberapa kurva normal
yang ditentukan dengan nilai m dan
σ.
Sangatlah penting untuk mengetahui jenis data yang ada. Apakah data termasuk ke
dalam distribusi normal atau tidak. Nilai rata-rata pertama
tidak sama dengan nilai rata-rata ke dua, tetapi simpangan baku pertama lebih
kecil dibandingkan simpangan baku ke dua. Bisa disebut dengan persamaan (
(Walpole, 1995).
Gambar 1. Kurva Normal
ilai rata-rata pertama
sama dengan nilai rata-rata kedua, tetapi simpangan baku kedua lebih besar
dibandingkan simpangan baku pertama (
).
Gambar 2. Kurva Normal
Nilai
rata-rata kedua tidak sama dengan nilai rata-rata pertama, tetapi simpangan
baku pertama lebih kecil dari simpangan baku kedua
(Walpole, 1995).

Gambar 3. Kurva Normal
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
pada proses pembanding bentuk kurva. Beberapa diantaranya, nilai rata-rata sama
dan standar deviasi berbeda. Semakin besar standar deviasi, maka kurva akan
semakin pendek. Semakin tinggi nilai standar deviasi, maka kurva akan semakin
runcing. Nilai rata-rata berbeda dan standar deviasi sama. Kedua kurva ini akan
memiliki bentuk yang sama, akan tetapi letaknya yang berbeda. Nilai rata-rata
berbeda dan nilai standar deviasi sama, kedua kurva ini akan memiliki bentuk
yang berbeda sama sekali.
2. Kurva
Distribusi Normal Standar
Distribusi normal standar adalah distribusi normal dengan Mean μ = 0 dan standard deviasi σ = 1. Dapat
dijadikan persamaan sebagai berikut:
Keterangan:
Z
= Variabel acak normal baku
X
= Mean sample
Definisi Sebaran Normal Baku adalah
sebaran peubah acak normal dengan nilai tengah nol dan simpangan baku 1. Transformasi
ini juga mempertahankan luas di bawah kurvanya, artinya luas di bawah kurva
distribusi normal antara X1
dan X2 = luas di bawah
kurva distribusi normal standar antara Z1
dan Z2.
3. Penggunaan Tabel Distribusi Normal.
Tabel
distribusi normal terdiri dari kolom dan baris. Kolom paling kiri menunjukkan
nilai Z, tertera angka 0 sampai 3 dengan satu desil dibelakangnya. Desimal
berikutnya terletak pada baris paling atas dengan angka dari 0 sampai 9. Dapat
dicontohkan didapat perhitungan nilai Z = 1,96 lihat pada kolom kiri, cari
nilai 1,9 dan pada baris atas cari angka 6. Kemudian dari kolom 6 bergerak ke
bawah, hingga pertemuan titik yang menunjukkan angka 0,4750. Artinya luas
daerah di dalam kurva normal adalah rata-rata dengan 1,96 sampai dengan ke
kanan adalah 0,475. Karena luas kurva ke kiri sama dengan ke kanan, maka luas
penyimpangan 1,96 ke kanan dan ke kiri adalah rata-rata, yaitu 0,95 (95 %) (Walpole,
1995).
Daftar Pustaka
Boediono , W. Koster. 2001. Teori & Aplikasi Statistika dan
Probabilitas. Jakarta: Rosda.
Nurgiyantoro Burhan,
Gunawan, & Marzuki.
2004. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-Ilmu
Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Ronald
E. Walpole. 1996. Pengantar Satistika.
Jakarta: Gramedia pustaka utama.
Distribusi Normal
Reviewed by Erian Sutantio
on
June 01, 2020
Rating:
No comments: