Petrojarl knar (PJK) adalah projek terbesar yang dimiliki Teekay
Petrojarl. Teekay Petrojarl sendiri merupakan perusahaan operator Floating
Production Storage and Offloading (FPSO) terbesar di Laut Norwegia Utara dengan
produksi harian 339.000 barel minyak per hari dan kapasitas penyimpanan 1 juta
barel (160.000 m3) minyak mentah. Teekay Petrojarl mengoperasikan lima kapal
FPSO, dua kapal tanker antar-jemput dan satu tanker penyimpanan. FPSO terletak
di Lapangan Knarr di Laut Utara dan Petrojarl Knarr sedang dalam kontrak charter waktu (operator lapangan) untuk
BG Norge Limited. Perusahaan ini BG Norge Limited merupakan anak perusahaan
Royal Dutch Shell plc, didirikan pada tahun 2004 dan berbasis di Stavanger,
Norwegia. BG Norge Limited menyediakan layanan eksplorasi dan produksi minyak.
HVAC (Heating, Ventilation, Air
Conditioning) merupakan suatu sistem yang berfungsi menjaga kondisi udara
sekitar untuk melindungi alat-alat dan berfungsi untuk kenyamanan personal
dengan cara mengatur ventilasi dan pengkonsolidasian udara. HVAC terpasang pada
kapal dan termasuk system khusus untuk tempat tinggal dan ruang buritan. Unit
yang terlibat dalam insiden kebakaran terletak pada dek 4 di bawah tempat
tinggal dan memasok beberapa kamar di lambung kapal.
1. Urutan Kejadian dan Akibat
Kebakaran
Berikut urutan kejadian
terjadinya kebakaran kapal petrojral knar dengan awalan yaitu kegagalan daya
(listrik mati) sampai api berhasil dipadamkan. Berikut penjabarannya:
23
Maret 2015
17.45 : ada masalah dengan pengoperasian gas turbin yang berfungsi untuk
mengantarkan listik. Masalah ini berakibat pada kegagalan daya(listik mati)
sehingga banyak peralatan harus direstart
mengikuti kegagalan daya ini. Unit HVAC yang memasok udara ruang mesin maju
harusnya direstart secara manual
mengikuti kegagalan daya yang terjadi namun tidak dilakukan. Meskipun kipas
belum direstart, uap dari sistem
pemanas uap terus disirkulasikan melalui koil pemanas di unit HVAC. Uap
memiliki suhu sekitar 100oC. Kurangnya aliran udara sebagai akibat
dari penghentian kipas dan pemanasan akibat pasokan uap berarti unit HVAC
memanas.
19.00 : terjadi perubahan shift, ini terjadi saat aktivitas startup berjalan, menyusul kegagalan
daya pada 17.45
24 Maret 2015
01.32 : CCR menerima pemberitahuan deteksi asap. Alarm deteksi asap
diterima pada pukul 01.32 oleh CCR dari ruang mesin maju di dek 4. Operator
pabrik diminta oleh CCR untuk memverifikaasi alarm ruangan ini. Butuh waktu
yang cukup lama bagi beberapa operator pabrik untuk memverifikasi alarm di ruang
mesin maju dek 4. Para operator akhirnya menemukan asap dari unit HVAC dan
segera membuka selang air dari dua hydran
dan bersiap memadamkan api, namun mereka memperkirakan bahwa air ini terbatas.
Salah satu selang air diarahkan pada pada samping bawah saringan udara unit
HVAC kemudian saringan tersebut retak dan pecah. Setelahnya nyala api keluar
dan menjadi besar dengan cepat, sehingga jumlah asap pada ruang mesin semakin
banyak dan operator tidak bisa lagi beada di ruang mesin. Operator pabrik
kemudian meninggalkan ruang mesin dan satu selang hydran untuk memberikan laporan pada operator CCR.
01.40 : pemberitahuan kebakaran dari operator ke CCR, dan segera operator
CCR mengaktifkan alarm umum (GA). Perintah tanggap darurat dikerahkan di pusat
respon yang berada di atas kapal. Tim pemadam kebakaran berkumpul di stasiun
pemadam kebakaran. Semua personil tanpa fungsi tanggap darurat berkumpul di
sekoci. Produksi ditutup. Sumber daya tanggap darurat dari eksternal
dimobilisasi.
01.51 : the response team siap
untuk masuk dan melanjutkan pemadaman api yang dilakukan oleh operator. Air
dari stasiun yang berdekatan dengan ruang mesin digunakan untuk memadamkan api.
Ruangan mesin memiliki volume asap yang sangat besar yang berdampak pada
buruknya penglihatan dan suhu ruang mesin menjadi sangat panas.
02.10 : api dilaporkan padam dan pendinginan terus dilanjutkan.
05.20 : keadaan darurat diberhentikan, personil dan operator meninggalkan
sekoci dan kembali ke kabin atau pekerjaan mereka.
Sisa Kebakaran pada Kaset Filter |
Akibat kebakaran yang
terjadi pada unit HVAC dilansir dari investigation
final report diketahui bahwa kerugian hanya terjadi pada unit HVAC saja
yang terbakar tidak ada kerugian dalam bentuk korban jiwa ataupun cedera
dikarenakan respone team bergerak
dengan cepat dan semua personil sudah tahu apa yang harus dilakukan dalam
keadaan darurat seperti ini. (Sumber kasus:
http://www.psa.no/getfile.php/1335765/Tilsyn%20p%C3%A5%20nettet/Granskinger/2015_422_engelsk%20granskingsrapport%20Petrojarl%20Knarr.pdf)
2. Faktor Penyebab Kebakaran
Terjadi
Kasus kebakaran ini diketahui ada beberapa factor penyebabnya, seperti
yang disampaikan pada final
investigastion report terdapat penyebab langsung dalam kebakaran ini yaitu
kaset filter dinyalakan di unit penanganan udara A untuk ruang mesin depan
akibat kesalahan desain dan pengoprasian sistem yang salah. Selain penyebab
langsung terdapat juga penyebab utama pada kebakaran ini yaitu kurangnya
pengetahuan pengoperasian sistem dalam berbagai mode operasional serta kurang
jelasnya peran dan tanggung jawab untuk mengoprasikan sistem. Dimana sistem
yang berjalan saat itu merupakan sistem dalam mode manual (kontrol suhu dan
katup uap mati dikarenakan gagal daya).
Deskripsi dan batasan sistem untuk menjalankan sistem dalam mode manual
tidak dijelaskan secara detail dalam dokumentasi sistem, diantaranya:
- Sistem kipas tidak direstart setelah listrik padam sehari sebelumnya(gagal daya), seharusnya direstart secara manual sesuai dengan prosedur “black start” namun prosedur tersebut tidak diikuti.
- Kesalahan desain pada katup untuk sistem pemanas uap tidak ditutup secara otomatis saat kipas berhenti. Suhu uap pada unit HVAC sekitar 100oC.
- Kaset filter yang digunakan memiliki desain maksimal pada suhu 70oC. kaset filter tersbut roboh akibat paparan dengan durasi yang panjang pada suhu kira kira 100oC.
- Alarm CCR dari unit HVAC tidak dianggap kritis setelah kegagalan daya sehari sebelumnya.
Uji pengapian yang dilakukan oleh Fire
Research masih belum mengindikasikan penyebab pasti terjadinya pengapian. Kemungkinan
penyebab pengapian adalah pengapian pada unit kaset filter yang terpajan suhu
tinggi dengan durasi yang lama. Tim investigasi masih belum menemukan hal yang
tepat untuk terjadinya pengapian. Pandangan tim investigasi bahwa kesalahan
desain dan pengoprasian sistem yang salah menyebabkan kebakaran.
Katup sistem pemanas uap |
Kaset Filter pada Kondisi Normal |
3. Sistem Pencegahan dan Proteksi
Kebakaran
Sistem pencegahan dan proteksi kebakaran yang ada
pada kapal petrojarl knar yaitu :
·
smoke detector yaitu alat yang berfungsi untuk mendeteksi secara
dini kebakaran agar tidak semakin berkembang menjadi lebih besar, api yang
terdeteksi oleh detector pada tahap awal langsung dikonfirmasi alarm dan
operator pabrik langsung berada dengan cepat di tempat kejadian,
·
katup peredam
api di dalam saluran HVAC yang berfungsi (namun tidak berfungsi secara
otomatis) agar saluran udara intake tertutup
secara otomatis melalui sekering pengaman, sehingga penyebaran asap dan panas
dapat dicegah,
·
GA (General Alarm) yang diaktifkan secara manual
setelah deteksi asap dikonfirmasi dan berfungsi dengan baik,
·
The response team bekerja harusnya lebih sigap sebelum asap memenuhi
ruang sekitar kebakaran dimana ketika kebakaran pertama kali terdeteksi asap,
asap belum memenuhi ruangan sekitar kebakaran, setelah the response team masuk 15 menit kemudian asap sudah memasuki ruang
sekitar kebakaran sehingga disekitar ruangan kebakaran sudah dipenuhi asap
dengan jarak pandang 0.5 meter namun the
response team berhasil memadamkan api kemudian.
Smoke Detector |
Katup Peredam Api |
4. Hipotesis Analisis Kejadian
Kebakaran
Pada kejadian kebakaran pada kapal petrojral knar bermula dari kegagalan
daya (mungkin tepatnya daya turun(seperti yang terjadi di rumah-rumah) sehingga
alat alat pada petrojal knar wajib direstrat
agar berfungsi seperti semula) yang terjadi pada hari sebelumnya yang
mengakibatkan kipas pada system HVAC tidak berfungsi dan harus dioprerasikan secara
manual untuk direstart agar kipas
dapat beroperasi lagi sesuai dengan panduan prosedur “black start” namun sayangnya prosedur ini tidak dilakukan yang mengakibatkan
suhu pada sistem pemanas uap naik, ketika suhu pada sistem pemanas uap naik
sayangnya katup tidak otomatis tertutup(kesalahan design) sehingga panas yang
berada di sistem pemanas uap naik ke sistem HVAC serta udara (oksigen) terus
masuk untuk menjadi bahan bakar pada api dan pada akhirnya membakar kaset
filter udara (plastic) yang berada pada sistem HVAC sehingga keluarlah asap
yang dideteksi oleh smoke detector
yang diteruskan untuk diverifikasi oleh operator atas perintah operator CCR.
Operator tersebut dengan sigap langsung membawa 2 selang hydran untuk memadamkan asap yang
terlihat namun mereka berfikir bahwa air yang tersedia tidak akan mencukupi
untuk memadamkan api, namun mereka tetap berusaha memadamkan api. Salah satu
selang air diarahkan pada pada samping bawah saringan udara unit HVAC kemudian
saringan tersebut retak dan pecah. Setelahnya nyala api keluar dan menjadi
besar dengan cepat, sehingga jumlah asap pada ruang mesin semakin banyak dan
operator tidak bisa lagi beada di ruang mesin. Operator pabrik kemudian
meninggalkan ruang mesin dan satu selang hydran
untuk memberikan laporan pada operator CCR. Operator CCR kemudian mengumumkan
keadaan darurat yang langsung di respon oleh pusat respon yang berada di atas
kapal, produksi berhenti. Tim pemadam kebakaran berkumpul di stasiun pemadam
kebakaran, sedangkan personil lain yang tidak terlibat berkumpul di sekoci. Tim
pemadam masuk dan melanjutkan pemadaman api yang dilakukan oleh operator. Air
dari stasiun yang berdekatan dengan ruang mesin digunakan juga untuk memadamkan
api. Ruangan mesin memiliki volume asap yang sangat besar yang berdampak pada
buruknya penglihatan dan suhu ruang mesin menjadi sangat panas, menyebabkan
petugas pemadam memakai alat pelindung diri ekstra selanjutnya api berhasil
dipadamkan dan kemudian situasi keadaan darurat diberhentikan, seluruh personil
yang berada di sekoci kembali ke kabin dan bekerja.
Uraian singkat kejadian kebakaran di petrojral knar dapat diketahui bahwa
penyebab kebakaran yaitu tidak dilakukannya prosedur “black start” beserta desain katup pada sistem pemanas uap yang
menjadi akar pangkal masalah. Beberapa yang disoroti dari kejadian yaitu :
• Kegagalan daya berdampak fatal untuk beberapa mesin sehingga kegagalan
daya harus diminamilisir keberadaanya,
• Beberapa operator kurang didedukasi tentang pentingnya prosedur khususnya
prosedur manual perlu dilakukan pelatihan internal refreshing prosedur,
• Hydran yang berada pada ruang kejadian volumenya kurang
banyak untuk menangani kebakaran yang besar,
• Ketika asap timbul seharusnya operator CCR langsung menghubungi the
response team dan bukan operator pabrik yang melakukan pemadaman api
sehingga api padam lebih cepat sebelum asap semakin banyak,
• Terutama desain katup yang seharusnya otomatis tertutup saat kipas mati.
5. Rekomendasi Peningkatan
Pencegahan dan Proteksi Kebakaran
Berikut adalah beberapa rekomendai
untuk peningkatan pencegahan dan proteksi kebakaran pada kapal petrojral knar:
·
Menambahkan proteksi kebakaran
berupa sprinkler atau proteksi
kebakaran yang lainnya.
Gambar 7. Spinkler
·
Rutin dalam menginspeksi fungsi
dari smoke detector, hydran dan APAR.
·
Rutin dalam menginspeksi fungsi
dari alarm baik dari alarm smoke detector
maupun alarm GA tentunya dengan pemberithuan kepada personil lain agar
tidak terjadi kesalahpahaman. Sesuai dengan standar yang berlaku berdasarkan
tabel di bawah ini:
Tabel 1. Inspeksi pada komponen proteksi kebakaran (nfpa.org) (Fatmawati,
2009)
No
|
Elemen
|
Inspeksi
|
1
|
Detektor dan alarm kebakaran(NFPA 72)
Komponen pemeriksaan :
·
Saklar, lampu, power supply
·
Control Unit Trouble Signals
·
Emergency voice/alarm communication equipment
·
Remote announciator
|
Pemeriksaan awal disaat detector alarm diserahterimakan dan setiap 1
tahun sekali (meliputi uji fungsi secara keseluruhan)
·
Mingguan
·
Mingguan dan setiap 6 bulan
·
Setiap 6 bulan
·
Setiap 6 bulan
|
2
|
Alat pemadam api ringan (APAR)(NFPA 10). Komponen :
Fisik : Tabung, segel, selang, tekanan
Label Apar
|
Setiap 6 bulan skali meliuti uji fungsi/tes apar
1 bulan sekali
1 bulan sekali
|
3
|
Sprinkler(NFPA 13)
·
Pressure gauge (wet pipe system)
·
Pipa dan sambungan pipa
·
Valve control
·
Alarm sprinkler
·
Aliran utama (main drain)
|
·
1 bulan sekali
·
1 tahun sekali
·
1 tahun sekali
·
4 bulan sekali & tes alarm 6
bulan
·
1 tahun sekali
|
4
|
Hydran (NFPA 25-2014) :
·
Rumah selang
·
Rumah hydran
·
Nozzles hydran
·
Keran utama (main strainers)
·
Pipa luar
|
·
3 bulan sekali
·
1 tahun sekali/setelah dipakai
·
6 bulan sekali
·
1 tahun sekali/setelah dipakai
·
1 tahun sekali
|
·
Penyesuaian desain katup pada sistem pemanas uap sehingga katup bisa
tertutup otomatis saat kipas berhenti beroperasi.
·
Print
out prosedur berbagai macam mode (manual atau otomatis)
dipajang ditempat strategis sehingga bila terjadi sesuatu hal (kegagalan daya)
langsung dapat ditindaklanjuti dengan panduan prosedur yang berada di tempat
strategis.
·
Perbaikan prosedur
·
Sosialisasi semua prosedur dalam
berbagai mode ke semua karyawan yang bertugas agar bila terjadi sesuatu hal
(kegagalan daya) langsung dapat ditindaklanjuti sehingga tidak menunggu untuk
menjadi sebuah failure.
·
Menambah kapasitas air di hydran.
Sementara itu petrojral knar dibawah naungan Teekay
Petrojarl telah mengontrak Petrell untuk meninjau kembali perlindungan api
pasif pada Knarr FPSO. Pekerjaan mencakup tinjauan dan pemutakhiran skenario
kebakaran dan blowdown untuk mencegah kejadian yang sama terulang.
DAFTAR PUSTAKA
Fatmawati, Ratna. 2009. Audit
Keselamatan Kebakaran Di Gedung PT. X Jakarta Tahun 2009. Universitas Indonesia:
Depok.
http://www.nfpa.org/Assets/files/AboutTheCodes/25/25_Pre-FD_Agenda_8-14.pdf
diakses pada 12 Desember 2017 pukul 11.52 WIB
http://petrell.no/review-of-passive-fire-protection-on-knarr/
diakses pada 10 Desember 2017 pukul 09.18 WIB
http://www.psa.no/getfile.php/1335765/Tilsyn%20p%C3%A5%20nettet/Granskinger/2015_422_engelsk%20granskingsrapport%20Petrojarl%20Knarr.pdf
diakses pada 03 November 2017 pukul 10.12 WIB
https://www.offshoreenergytoday.com/psa-fire-on-petrojarl-knarr-fpso-caused-by-design-error-and-faulty-operation/
diakses pada 11 Desember 2017 pukul 09.24 WIB
KEBAKARAN UNIT HVAC KAPAL PETROJRAL KNARR PADA 24 MARET 2015
Reviewed by Erian Sutantio
on
June 07, 2020
Rating:
No comments: