Sejarah Game Theory atau
Teori Permainan
Sejarah teori permainan dimulai dari diskusi awal contoh permainan dua orang yang terjadi jauh sebelum munculnya teori permainan matematika modern. Pembahasan pertama yang diketahui dari teori permainan terjadi dalam surat yang ditulis oleh James Waldegrave pada tahun 1713.
Seorang ahli matematika Perancis yang bernama Emile Borel pada tahun 1921 membuktikan teorema minimax untuk dua orang zero-sum game matriks hanya jika matriks pay-off adalah simetris. Paling populer adalah teori permainan modern yang dimulai dengan ide tentang adanya campuran strategi keseimbangan oleh John von Neumann (Kartono, 1994).
Ide Von Neumann ini digunakan sebagai landasan teorema Brouwer yang menjadi metode standar dalam teori permainan dan ekonomi matematika. Makalahnya diikuti dengan dikeluarkannya buku tentang Teori Permainan dan Perilaku Ekonomi pada tahun 1944, dengan Oskar Morgenstern, yang dianggap permainan kooperasi dari beberapa pemain. Edisi kedua dari buku ini memberikan teori aksiomatis dari utilitas yang diharapkan, yang memungkinkan ahli statistik matematika dan ekonom untuk mengobati pengambilan keputusan di bawah ketidakpastian.
Tahun 1950, pembahasan pertama dari dilema narapidana muncul, dan
percobaan dilakukan pada teori permainan ini di perusahaan RAND. Sekitar waktu
yang sama, John Nash mengembangkan
kriteria untuk konsistensi saling strategi pemain, yang dikenal sebagai kesetimbangan
Nash, berlaku untuk lebih
banyak jenis permainan dari kriteria yang diusulkan oleh Von Neumann dan Morgenstern. Keseimbangan ini cukup
umum untuk memungkinkan analisis permainan non-kooperatif di samping yang
kooperatif. Teori permainan mengalami perkembangan yang pesat pada tahun 1950,
selama periode ini, konsep-konsep inti, permainan bentuk yang luas, bermain
fiktif, permainan berulang, dan nilai Shapley dikembangkan (Kartono, 1994).
Aplikasi pertama dari teori permainan ke filsafat dan ilmu politik terjadi
dalam periode ini. Tahun 1965, Reinhard
Selten memperkenalkan konsep solusi dari kesetimbangan subgame
sempurna, yang merupakan pengembangan dari kesetimbangan Nash. Tahun
1967, John Harsanyi mengembangkan
konsep informasi yang lengkap dan permainan Bayes. Nash, Selten dan Harsanyi
menjadi pemenang hadiah Nobel Ekonomi pada tahun 1994 atas kontribusi
mereka pada teori permainan ekonomi (Kartono, 1994).
Tahun 1970-an, teori permainan secara luas diterapkan dalam biologi,
sebagian besar sebagai hasil karya John
Maynard Smith dan strateginya evolusi stabil(yang dianugerahi
Penghargaan Crafoord). Tahun 2005, teori permainan Thomas Schelling dan Robert
Aumann mengikuti Nash, Selten dan
Harsanyi sebagai pemenang
hadiah Nobel. Schelling bekerja
pada model dinamis, contoh-contoh awal dari teori permainan evolusi. Aumann memberikan kontribusi keseimbangan
sekolah, memperkenalkan keseimbangan pengkasaran, keseimbangan berkorelasi, dan
mengembangkan analisis formal yang tinggi dari asumsi pengetahuan umum dan
konsekuensinya. Tahun 2007, Leonid
Hurwicz, bersama dengan Eric
Maskin dan Roger Myerson,
dianugerahi Hadiah Nobel di bidang Ekonomi karena telah meletakkan dasar-dasar
teori mekanisme. Game
theory atau
teori permainan adalah suatu pendekatan matematis untuk merumuskan situasi
persaingan dan konflik antara berbagai persaingan.
Pengertian Teori Permainan
Teori ini digunakan untuk menganalisa proses
pengambilan keputusan dari situasi persaingan yang berbeda dan melibatkan dua
atau lebih pesaing. Intinya, dari teori ini berbicara tentang bagaimana stategi dan taktik untuk memenangkan game persaingan ekonomi. Game pada umumnya, setiap pesaing disini
disebut pemain atau player. Setiap player mempunyai
kepentingan-kepentingan untuk bersaing dalam permintaan. Anggapan yang
digunakan adalah setiap pemain mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan
secara bebas dan rasional. Setiap pelaku ekonomi terutama produsen atau agen
pastinya saling bersaing untuk mewujudkan kepentingan-kepentingannya. Setiap
pemain akan menggunakan berbagai strategi agar mendapatkan keuntungan yang
optimal dan jika harus mengalami kerugian maka bagaimana caranya agar kerugian
itu paling kecil (Ayu, 1994).
Game theory sebenarnya adalah cabang matematika terapan yang
sering dipakai dalam konteks ekonomi. Teori ini mempelajari interaksi strategis
antar pemain. Permainan strategis pemain memilih strategi yang dapat
memaksimalkan keuntungan, berdasarkan strategi yang dipilih agen lain. Intinya,
teori ini menyediakan pendekatan permodelan formal terhadap situasi sosial
mengenai bagaimana pelaku keputusan berinteraksi dengan agen lain. Suatu
situasi kompetitif dalam kehidupan dapat disebut sebagai permainan (game) jika mempunyai sifat (Kartono, 1994):
a)
Jumlah
pemain terbatas
b)
Untuk
setiap pemain ada sejumlah kemungkinan tindakan yang terbatas
c)
Ada
pertentangan kepentingan (conflict of
interest)antara pemain
d)
Aturan
permainan untuk mengatur di dalam memilih tindakan diketahui oleh setipa pemain
e)
Hasil
seluruh kombinasi tindakan yang mungkin dilakukan berupa bilangan yang positif,
negatif atau nol. Tanda negatif menunjukkan simbol kekalahan.
Permainan selesai maka pemain yang kalah akan membayar (mungkin berupa
uang) kepada pemenang, sejumlah yang telah ditentukan. Nilai pembayaran ini
disebut pay-off (Kartono, 1994).
Awalnya, teori ini ditemukan oleh ahli matematika Prancis Emile Borel pada
tahun 1921, kemudian dikembangkan oleh John Von Neeman dan Oskar Morgenstern sebagai
tolak ukur untuk merumuskan perilaku ekonomi yang bersaing. Teori
permainan ini dapat diklasifikasikan dalam beberapa model, contohnya model
teori permainan antara lain seperti (Kartono, 1994):
a.
Jumlah pemain
b.
Jumlah keuntungan dan
kerugian
c.
Jumlah strategi yang
digunakan dalam permainan
Ketentuan-Ketentuan Dasar Teori Permainan :
Angka-angka matriks pay out (matriks
permainan) menunjukan hasil dari strategi permaianan yang berbeda. Dua pemain dalam
permainan, jumlah nol ini, bilangan positif menunjukan keuntungan bagi pemain
baris dan untuk pemain kolom adalah kerugian. Suatu strategi tidak dapat
dirusak oleh lawan atau faktor lain Suatu strategi dikatakan dominan bila
setiap pay off dalam strategi adalah superior terhadap setiap pay off
yang berhubungan dalam suatu strategi.
Suatu
strategi yang optimal adalah rangkaian kegiatan atau rencana yang menyeluruh
yang menyebabkan seorang pemain dalam posisi yang paling menguntungkan tanpa
memperhatikan kegiatan-kegiatan pesaingnya. Tujuan model permainan adalah
mengidentifikasi strategi atau rencana optimal untuk setiap pemain.
Strategi Murni (Pure Strategy Game)
Hasil yang optimal dari suatu permainan
yang mempunyai saddle point dapat diperoleh dengan menggunakan pure
strategy. Saddle point adalah semacam titik keseimbangan antara nilai
permainan kedua pemain. Pure strategy digunakan kriteria
maksimim dan minimaks. Maksimin adalah nilai maksimum dari nilai-nilai minimum,
dan minimaks adalah nilai minimum dari nilai-nilai maksimum (Kartono, 1994).
Kriteria
maksimin untuk keuntungan, dimana pemain akan memilih strategi yang
memaksimumkan keuntungan dari kemungkinan pay
off yang minimum, sedangkan, kriteria minimax
untuk kerugian, dimana pemain berusaha meminimumkan kerugian dari kerugian yang
diperkirakan maksimum. Permaian strategi murni, pemain baris mengidentifikasi
strategi optimalnya melalui kriteria maksimin, sedang pemain kolom menggunakan
kriteria minimax. Kasus nilai
maksimin sama dengan minimax maka
dikatakan titik keseimbangan telah dicapai yang biasa disebut titik pelana (saddle point), bila tidak dicapai
keadaan seperti itu, maka strategi murni tidak dapat diterapkan dan digunakan
strategi campuran (Kartono, 1994).
Strategi Campuran (Mixed Strategy
Game)
Strategi ini dilakukan apabila strategi
murni tidak mampu menyelesaikan memberikan pilihan strategi yang optimal bagi
masing masing pemain atau perusahaan atau dengan kata lain kasus game theory
tidak mempunyai saddle point. Strategi ini seorang pemain atau
perusahaan akan menggunakan campuran lebih dari satu strategi untuk mendapatkan
hasil yang maksimal. Strategi campuran ini ada beberapa metode yang biasa
digunakan yaitu (Ayu, 1994):
1.
Metode Analistis
2.
Metode Grafik
3.
Pemrograman Linier
Penerapan Teori Permainan
:
Aplikasi
bisnis, teori permainan ini seperti decision of tree yang tujuannya
untuk mencapai keputusan yang terbaik. Teori ini mempunyai kelebihan
yaitu player dapat memperhitungkan langkah yang akan diambil oleh
pesaingnya. Setiap pelaku bisnis akan melakukan strategi dan taktik agar
tujuan-tujuannya tercapai dan dapat memenangkan permainan. Tidak selalu apa
yang direncanakan akan berlangsung sesuai dengan yang diharapkan, jika pebisnis
yang lain junga mengambil langkah yang sama, sehingga memungkinkan rencana yang
dibuat menjadi tidak bekerja sama sekali (Kartono, 1994).
Teori
ini juga berlaku dalam musyawarah untuk mufakat yang merupakan suatu cara dalam
mencapai kebaikan bersama, dalam rangka memperoleh pay off yang terbaik
bagi kedua belah pihak. Musyawarah merupakan salah satu ciri dari solusi yang
menawarkan win win solution dimana semua pihak merasa puas dengan
keputusan yang diambil dan dengan teori permainan maka tidak akan terjadi
pengambilan keputusan secara sepihak yang membuat pay off akan terasa
tidak merata, dimana salah satu akan mengalami keuntungan sedangkan pihak lain
mengalami kerugian. Lewat musyawarah maka kotak-kotak sependapat ataupun tidak
sependapat akan diusahakan untuk digeser ke arah kesepakatan antara dua pihak (Kartono, 1994).
Hasil
dari musyawarah merupakan sebuah kesepakatan, maksudnya adalah persetujuan
antar 2 belah pihak, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil musyawarah adalah
bukan sependapat atau tidak sependapat. Lebih menekankan persetujuan yang
dibuat karena lebih ke masalah teknis, yakni lebih terlihat bagaimana
perbandingan pay off (Kartono, 1994).
Daftar Pustaka
Ayu, Media Anugrah. 1994. ”Pengantar Riset Oprasional”.
Jakarta: Gunadarma.
Kartono. 1994. ”Teori Permainan”. Yogyakarta:
Andi Offset.
Studi Kasus
Salah satu metode penyelesaian masalah yang dikenal dalam
metode stokastik adalah teori permainan. Berikut
ini adalah studi kasus dari teori permainan pada praktikum metode stokastik
yaitu studi kasus strategi murni dan campuran:
Studi Kasus Strategi Murni (3x3)
PT. Bangkrut Abadi merupakan suatu
perusahaan pakan ternak, yang memiliki beberapa pesaing salah satunya adalah
PT. Super Bangkrut. Dua perusahaan tersebut memiliki produk yang relatif sama,
kedua perusahaan ini saling bersaing untuk mendapatkan hasil yang optimal (jika
untung maka keuntungan maksimum dan jika rugi maka kerugian minimum). Untuk
memenuhi keperluan tersebut PT. Bangkrut Abadi mengandalkan 3 strategi
sedangkan PT. Super Bangkrut juga mengandalkan 3 strategi. Berikut ini adalah
strategi dari kedua perusahaan tersebut.
Studi Kasus Strategi Murni
Bangkrut Abadi
|
||||
Harga Murah
(S1)
|
Harga Diskon
(S2)
|
Harga Normal (S3)
|
||
Super Bangkrut
|
Harga Murah
(S1)
|
1
|
4
|
6
|
Harga Diskon
(S2)
|
2
|
-3
|
4
|
|
Harga Normal
(S3)
|
4
|
5
|
7
|
Studi
Kasus Strategi Campuran (3x3)
Berdasarkan
studi kasus sebelumnya dan dikarenakan adanya perkembangan yang terjadi di
pasar dan minat konsumen yang terus bertambah, maka PT. Bangkrut Abadi dan PT.
Super Bangkrut yang pada sebelumnya hanya melakukan strategi dilihat dari harga
yang diberikan kembali melakukan strategi ulang. Strategi ini dilihat dari
persentase keuntungan yang telah diakumulasi dari berbagai faktor yang ada pada
strategi sebelumnya yakni harga murah, harga diskon dan harga normal. Berikut
ini merupakan tabel dari strategi dari masing-masing perusahaan.
Studi Kasus Strategi Campuran
Bangkrut Abadi
|
||||
Harga Murah
(S1)
|
Harga Diskon
(S2)
|
Harga Normal (S3)
|
||
Super Bangkrut
|
Harga Murah
(S1)
|
2
|
3
|
4
|
Harga Diskon
(S2)
|
3
|
9
|
1
|
|
Harga Normal
(S3)
|
1
|
3
|
5
|
Jawaban di postingan selanjutnya ya!!! Stay at Home..........
Teori Permaninan Literasi dan Studi Kasus (1)
Reviewed by Erian Sutantio
on
June 06, 2020
Rating:
No comments: