Sejarah
_ 1831, Michael Faraday mendemonstrasikan
sebuah koil dapat menghasilkan tegangan
dari koil lain.
_ 1832, Joseph Henry menemukan bahwa
perubahan flux yang cepat dapat
menghasilkan tegangan koil yang cukup
tinggi
_ 1836, Nicholas Callan memodifikasi
penemuan Henry dengan dua koil.
_ 1850 – 1884, era penemuan generator AC
dan penggunaan listrik AC
_ 1885, Georges Westinghouse & William
Stanley mengembangkan TRANSFORMATOR
berdasarkan generator AC.
_ 1889,
Mikhail Dolivo-Dobrovolski mengembangkan TRANSFORMATOR 3 fasa pertama
Pengenalan Trafo
Transformator
atau trafo merupakan sebuah komponen elektromagnet yang berfungsi untuk
mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Umumnya, Transformator
adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik
dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui
suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet.
Penggunaan
Transformator
Transformator
digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika.
Penggunaan transformator dalam sistem tenaga listrik memungkinkan terpilihnya
tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan, misalnya kebutuhan
akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak jauh.
Dalam bidang
elektronika, transformatord banyak digunakan antara lain sebagai gandengan
impedansi antara sumber dan beban, untuk memisahkan satu rangkain dari
rangkaian yang lain, dan untuk menghambat arus searah sambil tetap melakukan
atau mengalirkan arus bolak-balik antara rangkaian. Serta pada
peralatan-peralatan listrik terutama yang memerlukan perubahan atau penyesuaian
besarnya tegangan bolak-balik. Misal radio memerlukan tegangan 12 volt padahal
listrik dari PLN 220 volt, maka diperlukan transformator untuk mengubah
tegangan listrik bolak-balik 220 volt menjadi tegangan listrik bolak-balik 12
volt. Contoh alat listrik yang memerlukan transformator adalah: TV, komputer,
mesin foto kopi, gardu listrik dan banyak lagi yang lainnya.
Prinsip Kerja Transformator
Pada
dasarnya Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan pertama
(primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak
sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang
dihasilkan.
Prinsip
kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada
kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang
berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan
sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi.
Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).
Pada skema
transformator di atas, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir
pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang
dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada
kumparan sekunder akan berubah polaritasnya.
Hubungan
antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah
lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan:
Keterangan :
- Vp = tegangan primer (volt)
- Vs = tegangan sekunder (volt)
- Np = jumlah lilitan primer
- Ns = jumlah lilitan sekunder
Besarnya tegangan yang dikeluarkan
oleh kumparan sekunder adalah :
- Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).
- Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).
- Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer,
Sehingga dapat dituliskan:
Contoh :
Untuk
menyalakan lampu 10 volt dengan tegangan listrik dari PLN 220 volt digunakan
transformator step down. Jika jumlah lilitan primer transformator 1.100
lilitan, berapakah jumlah lilitan pada kumparan sekundernya ?
Penyelesaian :
Diketahui :
Diketahui :
- Vp = 220 V
- Vs = 10 V
- Np = 1100 lilitan
Ditanyakan : Ns = ........... ?
Jawab :
Jawab :
Jadi, banyaknya lilitan sekunder
adalah 50 lilitan
Jenis-jenis Transformator
Berdasarkan
perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder
transformator ada dua jenis yaitu:
Transformator
Step-Up yaitu transformator yang berfungsi sebagai untuk menaikkan tegangan,
transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak
daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np). Transformator ini biasa ditemui
pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan
generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak
jauh.
2. Transformator Step-Down
Transformator
step down yaitu transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan,
transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak
daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns). Transformator jenis ini banyak
ditemui terutama pada adaptor AC-DC.
Berikut Jenis Transformator Yang Lain Diantaranya :
1. Autotransformator
Transformator
jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan
sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan
lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan
arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat
dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari
autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih
rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak dapat memberikan
isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan sekunder. Selain
itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih dari
beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).
2. Autotransformator variabel

Autotransformator
variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang sadapan tengahnya bisa
diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah.
3. Transformator Isolasi

Transformator
isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer,
sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa
desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi
kerugian. Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua
kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan
oleh kopling kapasitor.
4.
Transformator pulsa
Transformator
pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan keluaran
gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat
jenuh sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet
berhenti berubah. Karena GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika
terjadi perubahan fluks magnet, transformator hanya memberikan keluaran saat
inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah.
5.
Transformator tiga fasa
Transformator
tiga fasa sebenarnya adalah tiga transformator yang dihubungkan secara khusus
satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan
lilitan sekunder dihubungkan secara delta (Δ).
Kerugian
dalam transformator
Beberapa
kerugian yang diakibatkan oleh pemakaian Transformator diantaranya :
- Kerugian tembaga. Kerugian I2R dalam lilitan tembaga yang disebabkan oleh resistansi tembaga dan arus listrik yang mengalirinya.
- Kerugian kopling. Kerugian yang terjadi karena kopling primer-sekunder tidak sempurna, sehingga tidak semua fluks magnet yang diinduksikan primer memotong lilitan sekunder. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung lilitan secara berlapis-lapis antara primer dan sekunder.
- Kerugian kapasitas liar. Kerugian yang disebabkan oleh kapasitas liar yang terdapat pada lilitan-lilitan transformator. Kerugian ini sangat mempengaruhi efisiensi transformator untuk frekuensi tinggi. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung lilitan primer dan sekunder secara semi-acak (bank winding)
- Kerugian histeresis. Kerugian yang terjadi ketika arus primer AC berbalik arah. Disebabkan karena inti transformator tidak dapat mengubah arah fluks magnetnya dengan seketika. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggunakan material inti reluktansi rendah.
- Kerugian efek kulit. Sebagaimana konduktor lain yang dialiri arus bolak-balik, arus cenderung untuk mengalir pada permukaan konduktor. Hal ini memperbesar kerugian kapasitas dan juga menambah resistansi relatif lilitan. Kerugian ini dapat dikurang dengan menggunakan kawat Litz, yaitu kawat yang terdiri dari beberapa kawat kecil yang saling terisolasi. Untuk frekuensi radio digunakan kawat geronggong atau lembaran tipis tembaga sebagai ganti kawat biasa.
- Kerugian arus eddy (arus olak). Kerugian yang disebabkan oleh GGL masukan yang menimbulkan arus dalam inti magnet yang melawan perubahan fluks magnet yang membangkitkan GGL. Karena adanya fluks magnet yang berubah-ubah, terjadi olakan fluks magnet pada material inti. Kerugian ini berkurang kalau digunakan inti berlapis-lapisan.
http://www.elektroindonesia.com/elektro/ener36b.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Transformator
http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=286
http://www.homepagez.com/pkdst/trafo/transformator_hal_1.html
Transformator
Reviewed by Erian Sutantio
on
June 01, 2020
Rating:
No comments: