Dear Readers,
Happy holiday,
Pada edisi
weekend kali ini gue sedikit ngulas sedikit tentang soft skill yang menarik.
Sebuah soft skill yang menjadikan pria disegani dan selalu berada dalam langkah
yang tepat (meski sulit). Konsep ini sebenernya gue dapetin dari pendalaman
diri, dari berpikir kayaknya gue belum terlalu dewasa dalam menyikapi sebuah
problem (padahal usia udah masuk 20an akhir...ahaha). Here we go, ini topik kita kali
ini “Wisdom/Kebijaksanaan”.
Baratheon/ Lanisster
maksudnya…ahaha. Pada salah satu scene saat penghormatan, Tywin Lannister (The
Most Powerfull man on westeros, yaiyah jadi Hand of The King selama 20 tahun,
kerajaan westeros juga punya hutang ke dia, well powerfull man banget), dia datang ke
penghormatan dimana pada acara itu ada juga adenya Joffrey yang bakal jadi next
king, Tommen Baratheon/Lanisster. Pada scene tersebut berikut
percakapannya :
Tywin Lannister : What kind of king do you think you'll be?
Tommen Baratheon : A good king?
Tywin Lannister :
Mmm. I think so as well. You've got the right temperament for it. But what makes a good king? Hmm?. (the point is tommen lebih mudah dikendalikan dibanding joffrey)
What is a good king's single most important quality? (Penekanan nada
bicara, cara yang bagus untuk mendeliver informasi)
Tommen Baratheon :
Holiness?
Tywin Lannister :
Hmm. Baelor the Blessed was holy and pious. He built this Sept (Semacam tempat ibadah di dunia GoT). He also named a 6-year-old boy High Septon because he thought the boy
could work miracles. He ended up fasting himself into an early grave because
food was of this world and this world was sinful. (Iya baelor meninggal karena
menanggap dunia berdosa dan semua makanan di dunia juga terkena dosa dan
diharamkan masuk tubuh sehingga dia berpuasa sampai meninggal)
Tommen Baratheon :
Justice?
Tywin Lannister :
A good king must be just. Orys I was just. Everyone applauded his reforms, nobles
and commoners alike. But he wasn't just for long. He was murdered in his sleep
after less than a year by his own brother. Was that truly just of him? To
abandon his subjects to an evil that To abandon his subjects to an evil that. he
was too gullible to recognise? (Bahwa
terkadang menjadi adil juga memerlukan kecerdikan dan jika pada akhirnya jika keadilan terlalu ditegakan sampai pada akhirnya keluarga sendiri juga harus dikorbakan maka bukan tidak mungkin keluarganya menjadi merasa terancam dan lebih memilih untuk men “delete” dia)
Tommen Baratheon :
No. What about strength?
Tywin Lannister :
Yes, Strong. King Robert was strong. He won the rebellion and crushed the Targaryen
dynasty. And he attended three Small Council meetings in 17 years. He spent his
time whoring and hunting and drinking. until the last two killed him. (King
Robert memang kuat, menang pemberontakan dan menjadi raja, cuma dateng 3 kali
di pertemuan dewan selama 17 tahun (truly jadi symbol aja ga mau tau urusan
pemerintahan) dan hobinya cuma minum (bukan air putih pak maksudnya minuman
memabukan), hobi melacur, hobi berburu sampai minum dan berburu membunuh
dirinya.)
So,
we have a man who starves himself to death, a man who lets his own brother
murder him, and a man who thinks that winning and ruling are the same thing.
What do they all lack? (disimpulkan bahwa kesucian, keadilan, kekuatan bukan merupakan suatu sikap tunggal yang harus dimiliki seorang Raja serta ditambahkan analogi sederhana
bahwa ketiganya bukan kualitas tunggal menjadi seorang raja (atau pria dalam
tulisan ini))
Tommen Baratheon : Wisdom. (YES KEBIJAKSANAAN)
Tywin
Lannister : Yes!
Tommen Baratheon : Wisdom is what makes a good king.
Tywin
Lannister : Yes. But what is wisdom? Hmm?
A house with great wealth and fertile lands asks you for your
protection against another house with a strong navy that could one day oppose
you. How do you know which choice is wise and which isn't? (The point is "Bertindak secara tepat')
You've any experience of treasuries and granaries or
shipyards and soldiers?
Tommen Baratheon : No.
Tywin
Lannister : Of course not. A wise king knows what he knows and what he
doesn't.
You're young. A wise young king listens to his counsellors and heeds
their advice until he comes of age and the wisest kings continue to listen to
them long afterwards.
Your brother was not a wise king.
Your brother was not a good king.
If he had been, perhaps he'd still be alive. (brother disini
judulnya King Joffrey yang kejamnya bukan main ya, sampai bingung ga tau lagi
gue melabeli tingkah dia tuh harus dengan kata kata apa “melebihi tega dan
kejam, serta bertindak implusif untuk alasan yang ga jelas alias buat kesenangan dirinya sendiri”.
Sejatinya
conversation ini menekankan Tommen buat nurut aja apa kata kakeknye Pak “Tywin
Lannister” dan digiring opini bahwa doi emang pasti melakukan suatu yang benar. Tapi
kalau ditilik si sikap Pak Tywin (meskipun tidak disukai sama orang banyak dan
disebut jahat serta brutal (terutama Red Wedding)) tepat kalau menurut saya dan
bijak karena he doesn’t have any choice at this moment.
Back to topic
after studi kasus, karena inilah gue angkat ini menjadi tujuan dan kemudian
mikir bener juga ya bahwa memang Kebijaksanaan yang membuat sesorang menjadi
pria, Kebijaksanaan juga yang membuat dia dihormati dan disegani oleh kawan maupun lawan serta Kebijaksanaan membuat semua langkah kehidupan tepat karena memang
dalam situasi buruk kita kadang tidak bisa mempunyai banyak opsi.
Lalu apakah definisi dari kebijaksanaan itu sendiri?
Dikutip dari KBBI ada dua definisi yang melandasinya :
1.
Kepandaian menggunakan akal
budinya (pengalaman dan pengetahuannya).
2.
Kecakapan bertindak apabila
menghadapi kesulitan dan sebagainya.
Luar biasa ya
sesuai dari definisi yang diucapkan Pak Tywin Lannister yaitu pandai menggunakan
pengetahuan dan pengalaman serta bertindak cakap (sesuai dengan situasi kondisi
dan toleransi eh kelepasaan maap). Kemudian muncul pertanyaan apakah
kita sanggup untuk bijak dalam setiap langkah kehidupan?, karena terkadang kebijaksanaan juga merupakan suatu hal yang berat dimana terkadang suatu langkah dalam kehidupan kita anggap itu buruk tapi itu harus dilakukan untuk maju.
Akhir kata kembali memang dalam kehidupan kita ga bisa bikin seneng semua orang dan bikin menang semuanya serta ga bisa juga mengambil langkah kehidupan yang kita anggap bagus tetapi tidak baik buat hari-hari kedeannya tetapi melalui kebijaksanaan kita bisa membuat hal itu happen (at least kaya distribusi normal ya 90% bisa dijangkau), serta dalam kehidupan kita juga akan banyak dihadapkan pada situasi sulit yang berhubungan dengan banyak orang yang sulit juga sehingga diperlukanlah "KEBIJAKSANAAN" dalam menghadapinya. Last word, remember single most important qulity of a King “WISDOM”.
Happy Weekend,
E
Referensi :
1. Game of Throne Season 4 Episode 3 "Breaker of Chains"
2. KBBI "Kebijaksanaan"
No comments: